Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bulog Jabar Pasok 80 Ton Bawang Putih

        Bulog Jabar Pasok 80 Ton Bawang Putih Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Bulog Jabar memastikan kebutuhan bawang putih bagi masyarakat terpenuhi dengan memasok 80 ton? ke seluruh Sub Divre Bulog Jabar.

        Kepala Bulog Jabar Abdul Muis menjelaskan jika jumlah tersebut dalam dua minggu ke depan habis, maka pihaknya akan menambah pasokan dari gudang yang jumlahnya mencapai 170 ton.

        "Kami memastikan kebutuhan bawang putih terbilang aman karena sudah memasok ke seluruh Sub Divre jabar dengan jumlah sekitar 80 ton. Kalau 80 ton habis dalam dua minggu ke depan maka kami pun masih memiliki cadangan mencapai 170 ton,"katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (8/6/2017).

        Operasi Pasar Murah (OPM), Dikatakan Abdul Muis akan terus dilakukan. Selain menggandeng pemerintahan daerah, operasi pasar dilakukan dengan menjalin kerjasama bersama pihakn jkepolisian. Mulai dari tingkatan Polda hingga Polres dan Polsek yang berada di tingkat kecamatan.

        "Sebelum adanya operasi pasar harga bawang putih masih sekitar Rp60 ribu/kg tapi sesudah dilakukan OPM maka harganya menjadi Rp43 ribu. Kita berharap dalam minggu ini harganya menjadi Rp38 ribu /kg karena bawang yang kami pasok sudah beredar di masyarakat,"ungkapnya.?

        Berkenaan dengan pasokan Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan memberikan subsidi hingga 50 % bagi Rumah Tangga Sasaran (RTS).

        "Ini juga mendorong permintaan ke pasar itu semakin kecil terhadap kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi,"ujarnya.

        Abdul Muis menngungkapkan pihaknya akan secara rutin terus menyuplai Kepokmas, bahkan Bulog Jabar pun sudah memiliki jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan sebuah program jangka panjang yang dibangun oleh Bulog. Bahkan, secara langsung menerima peemintaan pasar murah mulau tingkat kecamatan dan kelurahan.

        "RPK ini program jangka panjang Bulog yang keberadaannya berada di tengah masyakat dengan harga relatif jauh lebih murah,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: