Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kompetisi Ketat, Bukopin Revisi Target

        Kompetisi Ketat, Bukopin Revisi Target Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Belum pulihnya ekonomi tanah air membuat banyak sektor industri yang akhirnya mulai mengendurkan rencana ekspansinya. Hal tersebut membawa dampak turunan yang cukup signifikan.

        Di sektor perbankan misalnya dengan adanya hal tersebut membuat penyaluran kredit oleh bank menjadi melandai, alhasil banyak bank yang mulai menawarkan bunga yang kompetitif. Imbasnya tingkat persaingan di sektor perbankan menjadi semakin ketat.

        Mau tidak mau, lembaga perbankan mulai menata ulang rencana bisnisnya, seperti yang terjadi di salah satu perbankan nasional, PT Bank Bukopin Tbk. Perseroan mulai sedikit menurunkan target kinerjanya akibat ketatnya persaingan.

        Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan perseroan merevisi target penyaluran kredit menjadi 10% dari sebelumnya 12,6%-12,7%.

        "Ini akibat persaingan yang cukup tinggi dan kondisi ekonomi yang meskipun sudah cukup pulih, tetapi masih warming up. Jadi pada kuartal I kemarin relatif slow dan kami berharap pada semester 2 bisa tumbuh kencang," katanya di Jakarta, belum lama ini.

        Lebih lanjut, dirinya mengatakan hingga Mei 2017 kredit Bank Bukopin tumbuh lebih lambat dibandingkan target, yakni hanya 7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, dana pihak ketiga berhasil tumbuh 15%.

        "Tapi kami masih optimistis terhadap ekonomi Indonesia setelah kemarin Indonesia dapat investment grade dan Moodys juga berikan prospek positif bagi kita (perbankan). Jadi, kita optimistis pada semester 2 ini," ujarnya.

        Dia juga merinci untuk rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) Bank Bukopin berada di level 4%. Terkait hal ini Bank Bukopin akan melakukan berbagai strategi agar NPL tidak melebih dari 3,5%.

        "Restrukturisasi (kredit bermasalah) masih berjalan intensif collection juga dilakukan, termasuk ambil alih aset. Cadangan kecukupan (penurunan nilai/CKPN) kami juga sudah dinaikan jadi 21%," ujarnya.

        Hingga akhir Maret 2017, kredit Bank Bukopin mencapai Rp72,3 triliun, naik 7,64% dari tahun sebelumnya. Sementara dana pihak ketiga mencapai Rp 93,8 triliun, tumbuh 15,37% dari tahun sebelumnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: