Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        3 Tindakan yang Harus Anda Hindari dalam Keuangan

        3 Tindakan yang Harus Anda Hindari dalam Keuangan Kredit Foto: AZ Consulting
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sudah banyak cerita orang sukses secara finansial atau keuangan yang dapat Anda temukan di internet. Umumnya, mereka bekerja keras dan pantang menyerah serta disiplin yang tinggi. Tentunya apa yang mereka sudah dapatkan hingga kini tidak ingin hilang begitu saja.

        Maka mereka sangat waspada terhadap tindakan mereka sendiri, termasuk beberapa tindakan yang sangat mereka hindari. Apa saja tindakan yang mereka hindari, mari kita simak ulasannya agar dapat menjadi bekal bagi kita semua.

        1. Menghambur-hamburkan Uang

        Pengaruh media sosial begitu besar terhadap kehidupan saat ini. Bagaimana setiap saat Anda melihat gaya hidup kaum sosialita yang terus menghamburkan uang tanpa pernah sadar bahwa masih banyak keperluan yang lain di kemudian hari.

        Sudah banyak lembaga survei yang menunjukkan kaum milenial begitu cenderung mengikuti gaya hidup seperti, tanpa peduli bagaimana kebutuhan hidup nanti. Mereka melakukan ini agar terlihat kaya di mata orang lain. Padahal, bila kita berkaca kepada orang-orang yang benar kaya secara finansial, mereka hidup dengan gaya yang sederhana.

        Lihat saja Mark Zuckerberg yang masih mengendarai mobil kota biasa, bukan Lamborghini serta selalu mengenakan kaos sederhana, bukan pakaian mewah layaknya para kaum milenial. Atau Sir Richard Branson, pemilik Virgin Group yang mendedikasikan dirinya di dunia filantropi. Mereka tak akan menghabiskan uangnya untuk barang atau gaya hidup yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Begitulah cara mereka memelihara kekayaan.

        2. Malas Memeriksa Kondisi Keuangan/Financial Check Up

        Tidak hanya kesehatan yang perlu di-check up secara berkala, namun keuangan Anda juga perlu di-check up. Mungkin Anda menganggap kok keuangan harus di-check up segala. Ini hal wajar karena tidak semua sudah menyadari betapa pentingnya check up keuangan.

        Dari kecil hingga kita dewasa, bahkan sampai kita meninggalpun, kehidupan kita bersinggungan dengan uang, tapi selama itu pula kita tidak pernah belajar bagaiamana mengelola keuangan sendiri. Mata pelajaran dan mata kuliah yang kita terima hanya mengenai bagaimana menghitung keuangan perusahaan dan bagaimana menghasilkan uang untuk diri sendiri.

        Maka dari itu sudah sangat wajar kalau Anda secara berkala untuk memeriksa keuangan. Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah membuat catatan keuangan. Cobalah catat pemasukan dan pengeluaran, apakah pengeluaranmu justru lebih besar dari pemasukan? Dari catatan sederhana ini, Anda baru tahu langkah apa yang harus dilakukan.

        Sebagai tambahan, di bulan Juni-Juli ini hampir sebagian masyarakat kita merayakan hari raya Idul Fitri berbarengan dengan kenaikan anak sekolah. Ini adalah semua momen besar karena kondisi keuangan tidak seperti biasanya. Ada yang mendapat THR, ada pula yang pulang kampung seperti biasa dan beberapa kegiatan lainnya.

        Yang ingin coba saya ingatkan adalah cobalah bijak dalam mengatur keuangan di bulan yang suci ini dan ingat masih ada keperluan lagi setelah bulan ini selesai. Jangan beranggapan uang yang Anda terima saat ini, bisa digunakan sesukannya karena toh bulan Juli segera tiba dan akan kembali normal, jangan lupa hal tersebut.

        3. Tidak Pelit

        Orang kaya itu tidak pelit, tapi mereka teliti. Mereka benar-benar tahu ke mana uangnya mengalir dan untuk apa saja uang tersebut harus keluar. Mereka juga jarang membayar tagihan hingga terlambat. Mereka tahu bahwa ada denda yang harus dibayar bila terlambat bayar. Mereka memiliki perhitungan yang baik dan itu bukan berarti pelit.

        Contoh yang sering terjadi ketika membeli barang ketika ingin membeli lalu dihadapkan dengan dua pilihan serupa namun berbeda harga. Yang satu seharga Rp100.000 dan satunya lagi Rp1.000.000. Anda tahu, bila memilih barang yang harga Rp100.000, barang tersebut tidak akan awet. Atau ketika kendaraan kesayangan Anda yang sudah tua terus digunakan padahal biaya perawatan cukup tinggi dan penggunaan bahan bakar yang boros.

        Di lain sisi Anda sebenarnya cukup mampu untuk membeli kendaraan yang lebih baik dan hemat perawatan. Tindakan apa yang Anda pilih?

        Umumnya orang kaya akan cukup cerdas untuk tak tertipu dengan label harga murah, walaupun mereka selalu ingin menekan pengeluaran. Sebabnya, label "paling murah" bukan berarti yang paling berkualitas. Orang kaya mampu mempertimbangkan, apakah barang murah tersebut justru membuatnya mengeluarkan lebih banyak uang dibandingkan jika ia membeli yang mahal sekalian?

        Nah, semoga dengan beberapa contoh di atas, kita semua dapat meniru para orang kaya tersebut dan menerapkan dalam kehidupan kita semua.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: