Kepolisian Sektor Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menyelidiki temuan mayat di dalam sumur tua yang sudah lama tidak digunakan di Desa Petapahan Jaya, Rabu siang. Unit Reserse Kriminal Polsek Tapung saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas korban serta penyebab kematiannya, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Kamis, 29/6/2017.
Mayat yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki dalam kondisi tubuh yang sudah membengkak dan membusuk. Jasad menggunakan pakaian kaos lengan panjang warna hitam dan celana Jins panjang warna hitam.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat SS, laki-laki berusia 40 tahun. Saat itu saksi pergi ke kebun sawit di sekitar Desa Petapahan untuk mencari jengkol dan ketika tiba di lokasi tercium bau busuk seperti bangkai.
Kemudian saksi mencoba mencari sumber bau busuk tersebut, dan pada saat melihat ke dalam sebuah sumur tua terlihat adanya sosok seperti mayat manusia. Atas penemuan itu saksi memberitahukan kepada warga sekitar dan bersama warga kemudian melihat sumur tersebut.
Setelah diteliti memang benar sesosok mayat manusia namun tidak bisa di kenali wajahnya. Itu karena kepala mayat tidak kelihatan karena kedalaman sumur yang cukup dalam sekitar 10 meter. Atas penemuan mayat tersebut warga langsung melaporkan kepada Kades Petapahan Jaya dan selanjutnya Kades menghubungi Kapolsek Tapung, ungkap Guntur.
Kapolsek Tapung bersama Piket Sentral Pengaduan Kepolisian Terpadu dan Kepala Reskrim tiba di lokasi dan langsung memasang garis Polisi dan mengamankan Tempat Kejadian Peristiwa. Tim Inafis Kepolisian Resor Kampar dan Tim SAR dari Chevron Petapahan juga tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi mayat dari dalam sumur.
Pada sore hari mayat korban berhasil dikeluarkan dari dalam sumur dengan bantuan peralatan dari PT.Chevron dan bantuan sukarelawan masyarakat Desa Petapahan Jaya. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dengan menggunakan Ambulance untuk di lakukan Otopsi," ujar kabid humas. (FH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Franklin Herlando