Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rusia Kucurkan US$2 Miliar Bangun Jalur Kereta Api Borneo

        Rusia Kucurkan US$2 Miliar Bangun Jalur Kereta Api Borneo Kredit Foto: Andi Aliev
        Warta Ekonomi, Balikpapan -

        Investor Rusia yang tergabung dalam Kereta Api Borneo (KAB) anak perusahaan Rusian Railways (BUMN Rusia) direncanakan akan mulai membangun jalur kereta arah Utara dan Selatan sepanjang 575 kilometer.?

        President Director Kereta Api Borneo Sergey Kuznetsov, mengatakan, "Jalur utara dan selatan masing-masing sekitar US$1 miliar nilai investasinya. Saat ini masih dilakukan kajian dan survey dilapangan. Setelah itu akan diurus segala perizinan," tuturnya dalam penjelasan bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek di Balikpapan, Senin (10/7/2017).

        Dia berharap pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan secara pada 2018 mendatang. Pihaknya masih melakukan penyelesaian pekerjaan survey teknis seperti survey geofisika, metocean, analisis tanah pada jalur kereta api dan areal pelabuhan Buluminung di Kabupaten PPU.

        Dalam realisasi proyek jalur selatan dilaksanakan dua tahap yakni salah satu pembangunan pelabuhan di kawasan industri Buluminung PPU, tekno Park. ?Saat ini tanah telah siap 140 hektar di buluminung untuk area penyimpanan(stokpile) batu bara,? sebutnya.

        Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyatakan mendukung penuh pembangunan jalur kereta api barang jalur utara dan selatan oleh investor Rusia.

        Namun diakui dalam pembangunan jalur kereta api masih belum pembebasan lahan.

        "Tidak ada kendala. Kalau lahan memang baru di PPU yang hampir selesai.kita akan minta Bupati Kukar, Kubar dan Kutim untuk membantu penyelesaian lahan jalur kereta api," ujarnya.

        Terhadap lahan jalur kereta api yang belum dibebaskan menurutnya dalam waktu dekat akan mengundang kepala daerah di PPU, Kubar, Kukar untuk membantu penyelesaian pembebasan lahan. ?Jangan kalah dengan kabupaten di Kalteng yang katanya siap membebasakna lahan untuj jalaur kereta api kalau seandainya investor Rusia mau melanjutkan ke rute Kalteng,? tambahnya.?

        Menurut Awang pembangunan rel kereta api relatif mudah dilakukan di Kalimantan mengingat lahan luas, murah dan tidak banyak berhadapan dengan lahan pemukiman penduduk seperti di pulau Jawa.

        ?Kalau di kita cukup lewat hutan saja tinggal bagaimana status hutannya apakah hutan lindung atau konservasi,? katanya.

        Pihaknya mengajak pengusaha lokal maupun nasional untuk ambil bagian dalam proyek ini.

        ?Pengusaha Kaltim jangan hanya jadi penonton saya undang untuk ikut mensukseskan ini,? pintanya.

        Dalam waktu dekat juga akan hadir 7menteri di ke Kaltim untuk membahas proyek strategis bersama investor Rusia. ?Kita harap ini akan tepat waktu. Begitupula tol akan selesai 2018 mendatang,? ujarnya.

        Pada kesempatan sama Kepala Perwakilan Kareta Api Borne Yadi Sabianur mengatakan kawasan industri Buluminung memang belum masuk kawasan ekonomi khusus.

        "Kawasan ini belum belum konek dengan kawasan KIK namun hal itu akan diusulkan kepada pemerintah provinsi kepada pusat agar Buluminung masuk dalam satu KIK," ujarnya.

        Selain itu juga pilihan di Buliminung sebagai pelabuhan stokpile batu bara untuk jalur kereta api karena tidak melintasi jalur hutan lindung.

        ?Alasan kita pilih di Buluminung memang itu dulu jalur kereta. Kedua kita tadi mau beli tanah di Karingaua (KIK) tapi mahalnya bukan main. Disana Cuma Rp75-100 ribu permeter,"sebutnya.

        Yadi juga mantan kepala Dinas Perizinan dan Investasi Provinsi Kalimantan Timur ini memastikan dana pembangunan tidak gunakan APBD melainkan dana Rusia dan perusahaan. ?Nggak ada dana APBD. Dari mereka semua. Tanah itu dibeli oleh Rusia nanti gratis buat investor yang masuk di Buluminung. Memang seharusnya gitu dimana-mana tanah gratis jadi investor tinggal bangun. Jadi lebih mudah,? ujarnya.

        Luasan lahan 140 hektar dibeli oleh Rusia. Dari jumlah itu yang belum selesai persoalan tanah sekitar 75 hektar. ?Masih panjer, penyelesian sengketa. Kalau mereka ini Rusia nggak mau ribut soal pembebasan tanah,? ucapnya.

        Sebagai informasi, Jalur utara membentang dari Kecamatan Tabang Kukar hingga Maloy Kabupaten Kutai Timur sepanjang 270 kilometer. Dan jalur Selatan membentang dari Kabupaten PPU hingga Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur sepanjang 305 kilometer.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Aliev
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: