Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf menilai kesenjangan ekonomi di Indonesia sudah memasuki fase yang cukup memprihatinkan. Menurutnya hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi banyak dikuasai ekonomi golongan orang kaya.
?Kita saat ini tengah menghadapi situasi ekonomi, dimana konglomerasi sangat dominan. Konglomerasi dalam pengertian integrasi bisnis dari hulu ke hilir di tangan satu grup atau satu orang. Akibatnya muncul fenomena tingkat penguasaan pasar sangat besar, dimana hanya ada dua atau tiga pemain besar yang menguasai sektor-sektor strategis,? kata Syarkawi saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-17 KPPU di Kantor Pusat KPPU, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut dia, indeks kesenjangan pengeluaran penduduk Indonesia (rasio Gini) per Maret 2016 sebesar 0,39%. Angka itu memang menurun 0,02% dibandingkan posisi Maret 2015 yang tercatat 0,41.
?Angka 0,39% ini masih sangat tinggi bila dibandingkan negara-negara ASEAN lain. Bahkan menurut data Bank Dunia, gini ratio kita hampir setara dengan negara-negara terbelakang di Afrika,? tambah dia.
Untuk itu, KPPU mendukung langkah pemerintah untuk mendorong pemerataan sebagai jalan menanggulangi ketimpangan. ?Salah satu kata kunci mendorong pemerataan ialah membenahi regulasi. Selanjutnya struktur pasar yang harus dibenahi melalui memasukkan pemain-pemain baru,? tambah dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi