PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN (Persero) akan membangun pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Tambaklorok, Semarang, Jateng, berkapasitas daya 780 MW senilai Rp4,8 triliun.
Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (15/7/2017) menyatakan proyek pembangkit gas tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada April 2020.
"Pembangkit ini merupakan pelaksanaan program pemerintah 35.000 MW," ujarnya.
Menurut Inten Cahyani, dengan asumsi produksi PLTGU Blok 3 Tambaklorok mencapai 3,7 GWh per tahun, maka akan diperoleh penghematan pemakaian bahan bakar dibandingkan BBM mencapai Rp581 miliar per tahun.
Pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and contruction/EPC) pembangkit akan dilakukan Konsorsium GE Power, Marubeni Corporation, dan PT Hutama Karya (Persero).
Pada Jumat (14/7/2017), dilakukan penandatanganan kontrak EPC PLTGU Blok 3 Tambaklorok oleh Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani, Senior Operating Officer Marubeni Corporation Takashi Fujinaga, Direktur Operasi Hutama Karya Suroto, dan Regional General Manager GE Gas Power Systems GE Power Venkat Kannan dengan disaksikan Dirut PLN Sofyan Basir.
Sesuai kontrak, pekerjaan EPC pembangkit yang berperan sebagai "load follower", akan dilakukan selama 28 bulan, sehingga jadwal operasi pada April 2020. Menurut Sripeni, proyek berada di lahan pembangkit eksisting atau yang sudah ada, sehingga tidak ada kendala dalam proses perizinan dan pembebasan lahan.
"Pembangkit listrik yang mulai beroperasi pada pertengahan 2020 ini akan menambah daya 780 MW atau setara dengan memasok lima juta rumah tangga," katanya.
Ia juga mengatakan PLTGU Blok 3 Tambaklorok akan menjadi proyek pembangkit gas terbesar yang dikembangkan Indonesia Power. "Turbin gas ini merupakan paling efisien di dunia," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi