Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        10 Pengembang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan

        10 Pengembang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Sebanyak 10 pengembang perumahan di Jawa Tengah sudah menjalin perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk menyediakan rumah bagi para pekerja.

        "Sejauh ini sudah ada 10 yang melakukan PKS dengan masing-masing pengembang pada tahap awal ini membuat 200 unit rumah. Jadi nanti totalnya pada tahap awal ini akan ada 2.000 unit rumah yang dibangun melalui program BPJS Ketenagakerjaan," kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah MR Prijanto di Semarang, Minggu (30/7/2017).

        Ia mengatakan nantinya akan ada dua tipe rumah yang dibangun oleh para pengembang, yaitu rumah sederhana seperti pada program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan harga Rp123 juta dan rumah menengah dengan harga Rp500 juta.

        Menilik harga rumah untuk tipe menengah tersebut, dikatakannya, masih memungkinkan untuk dibangun di daerah perkotaan salah satunya Kota Semarang. Ia mengatakan segmentasi pasar untuk rumah menengah tersebut salah satunya jajaran manajer atau general manajer perusahaan.

        "Sedangkan untuk rumah sederhana jelas dibangun di daerah karena menyesuaikan harga tanah. Untuk program rumah murah BPJS Ketenagakerjaan lebih untuk menyediakan peserta dari pekerja nonformal," katanya.

        Ia mengatakan untuk bank penyalur KPR program BPJS Ketenagakerjaan khusus di Jawa Tengah, yaitu BTN dan BNI. Prijanto mengatakan dalam waktu dekat ini akan menyusul Bank Jateng sebagai penyalur KPR tersebut.

        "Harapan kami dengan makin banyaknya perbankan yang terlibat, akan makin cepat pula pembangunan rumah untuk para pekerja," katanya.

        Di sisi lain, pihaknya juga berharap ke depan akan makin banyak pula pengembang yang terlibat dan menjalin PKS dengan BPJS Ketenagakerjaan.

        "Program ini juga efektif untuk mengurangi angka 'backlog' perumahan di Jawa Tengah yang per tahun 2016 mencapai 1,4 juta unit," katanya. (RKA/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: