Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEI: Ada 7 Perusahaan yang Akan IPO

        BEI: Ada 7 Perusahaan yang Akan IPO Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa hingga saat ini masih ada tujuh perusahaan yang berminat untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).?

        Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan bahwa dengan adanya tujuh perusahaan yang ada di pipeline BEI, jika dijumlah maka ada sebanyak 28 perusahaan yang melaksanakan IPO tahun ini. "Sekarang sudah 21, kalau ditambah 7 yang baru berarti akan ada 28 emiten baru," katanya, di Jakarta, Senin (7/8/2017).?

        Ia mengungkapkan, salah satu dari tujuh perusahaan tersebut itu ialah PT Garuda Maintenance Facility (GMF), anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang akan melepas 30 persen saham yang disetor dan ditempatkan perusahaan. "GMF sudah nyatakan minatnya untuk IPO. Kemarin sudah datang," terangnya.?

        Meski begitu, dirinya mengungkapkan jika ada dua perusahaan yang mengurungkan niatnnya untuk IPO. Kedua perusahaan tersebut, yakni PT Sriwijaya Air dan PT Samick Indonesia. Padahal, Sriwijaya Air telah siap untuk menerbitkan sebesar 25,3 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Bahkan perusahaan penerbangan itu telah menunjuk PT RHB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek.?

        Selain itu, Samick Indonesia yang merupakan perusahaan produsen piano dan gitar yang berpusat di Bogor berencana menerbitkan saham baru ke publik sebanyak 30 persen dari modal disetor. Sedangkan satu perusahaan lainnya tidak disebut oleh Samsul.

        Menurut Samsul, keputusan untuk menunda IPO tersebut karena tidak tercapainya kesesuaian dalam penetapan harga. Hal ini membuat target pengumpulan dana segar sulit direalisasikan.

        "Harga penawaran tidak sesuai, makanya mereka menunggu momentum yang tepat waktu yang akan datang,? ucapnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.?

        Di samping alasan itu, kata dia, calon emiten tersebut belum menyanggupi semua informasi perusahaan kepada BEI. ?Keterbukaan informasi merupakan hal utama dalam pasar modal,? kata dia. Dengan begitu, saat ini hanya ada tujuh calon emiten yang tengah menunggu pernyataan pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: