PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan kinerja yang membaik selama triwulan II 2017. Hal ini seiring dengan implementasi lima strategi utama Mandiri Syariah, yakni pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, penyelesaian kualitas pembiayaan, peningkatan fee based income, produktivitas, dan contribution margin.?
Pertumbuhan bisnis yang sustain?tercermin dengan peningkatan aset, pembiayaan berkualitas, dan komposisi dana murah. Per Juni 2017, aset Mandiri Syariah tercatat Rp81,90 triliun atau tumbuh 13,72% dibandingkan pada Juni 2016.?
Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 13,34% menjadi Rp72,30 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp63,79 triliun. Mayoritas DPK adalah dana murah dengan komposisi sebesar 51,11% yang terdiri dari Giro dan Tabungan.?
"Alhamdulillah strategi yang dijalankan membuahkan hasil,?? kata Direktur BSM, Choirul Anwar di Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Ia menjelaskan bahwa?sampai dengan triwulan II 2017, BSM??berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp58,06 triliun atau tumbuh 10,16% dibanding Rp52,71 triliun pada triwulan II 2016. Meningkatnya pembiayaan ini berdampak positif pada pendapatan margin dan bagi hasil bersih Bank yang tumbuh 14,05% menjadi Rp3,53 triliun pada triwulan II 2017 dibandingkan Rp3,09 triliun di triwulan II 2016.
Lebih lanjut Choirul Anwar mengungkapkan, selain penumbuhan bisnis, Manajemen Mandiri Syariah juga fokus pada penyelesaian kualitas aktiva yang ditempuh dengan melakukan restrukturisasi, recovery serta secara disiplin menerapkan monitoring nasabah watchlist?dan?pengelolaan kolektibilitas 2.?
"Dengan fokus tersebut, pada triwulan II 2017 optimalisasi recovery berhasil mencapai Rp251 miliar atau tumbuh 21,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp206,31," tambahnya.
Mandiri Syariah juga terus memperbaiki kualitas pembiayaan. Hal ini tercermin dari rasio NPF Gross yang turun menjadi 4,85% dari semula 5,58% pada triwulan II 2016. Sedangkan, NPF Nett pada triwulan II 2017 turun menjadi 3,23% dibandingkan triwulan II 2016 yang sebesar 3,74%.
Fee Based Income (FBI) sampai dengan Juni 2017 mencapai Rp469 miliar, tumbuh 10,95% dibandingkan posisi triwulan II ?2016 sebesar Rp423 miliar. Dengan perkembangan positif tersebut, Mandiri Syariah mencatatkan laba bersih triwulan II 2017 sebesar Rp181 miliar, tumbuh sebesar 8% dibanding Rp167,64 pada periode yang sama tahun sebelumnya.?
Mandiri Syariah saat ini merupakan bank Buku III dengan ekuitas Rp6,57 triliun. Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga pada level 14,37% yang meningkat dibanding posisi Juni 2016 sebesar 13,69%. Dari sisi efisiensi dengan indikator CER pun Mandiri Syariah membaik yang berada di level 52,10%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: