Dinas Ketahanan Pangan Kota Dumai, Riau memprediksi kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah di daerah itu diprediksi meningkat hingga 10 persen meski harga perekor mengalami kenaikan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dumai Hadiono mengatakan, persediaan hewan kurban jenis sapi dan kambing masih mengandalkan pasokan dari sejumlah daerah karena stok lokal tersedia sekitar 10 persen.
"Harga sapi kini mencapai Rp15 juta, tapi diprediksi kebutuhan Idul Adha tetap meningkat hingga sepuluh persen dari 1.993 ekor tahun alu," kata Hadiono.
Ia menjelaskan, beberapa pedagang sapi dari Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi sudah mengajukan izin ke Pemerintah Dumai untuk memasok hewan kurban. Hewan kurban, baik persediaan lokal maupun didatangkan dari daerah lain akan diawasi kesehatannya dan Dinas Ketahanan Pangan Dumai segera membentuk tim pengawas.
"Tim pengawas dokter hewan, tenaga medis dan peternakan akan dibentuk untuk mengawasi kesehatan kurban agar masyarakat tidak salah konsumsi daging," katanya.
Pengecekan kesehatan hewan kurban dilakukan tim pengawas dengan mendatangi lokasi pengumpulan sapi atau kambing. Karena itu diimbau pedagang atau peternak melapor ke pemerintah sebelum dijual ke masyarakat. Hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi setelah diperiksa tim medis. Kemudian akan ditandai dengan nomor pemeriksaan kesehatan untuk keperluan agar masyarakat tidak salah membeli.
"Kami imbau masyarakat tidak salah beli kebutuhan kurban ini, dan carilah di tempat pengumpul hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi setelah diperiksa tim pengawas," ujar Hadiono.
Wakil Ketua DPRD Kota Dumai, Zainal Abidin meminta pemerintah antisipasi hewan kurban berpenyakit dalam Idul Adha 1438 H ini dengan meningkatkan pengawasan kesehatan, terutama didatangkan dari luar.
"Hewan harus bebas dari penyakit agar masyarakat tidak kuatir, karena itu pengawasan harus ada untuk menjamin ternak dipotong dalam kondisi sehat dan layak konsumsi," kata Zainal. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo