Postingan Akun Facebook Ini Buat Warga Singkawang Geram, Kenapa Ya?
Kapolres Singkawang, Kalimantan Barat, AKBP Sandi Alfadien Mustofa menyatakan masih melakukan penyelidikan terhadap akun pengguna media sosial facebook yang ingin menjual Mesjid Raya Singkawang.
"Ini kita masih melakukan penyelidikan dan anggota lagi mengumpulkan data-data soal postingan yang dimaksud," kata Sandi di Singkawag, Minggu (13/8/2017).
Dia berpesan masyarakat jangan main hakim sendiri dan agar masalah tersebut dapat diserahkan ke kepada polisi, karena belum tentu yang bersangkutan yang membuat postingan tersebut, ujarnya.
Berdasarkan pengakuan pengguna, katanya, bahwa akun Facebooknya di bajak oleh orang tak bertanggungjawab.
Tersebar sebuah postingan dari salah satu pengguna facebook, bernama Hengky Khimbie di sebuah Group Singkawang Informasi yang menyebutkan akan menjual Mesjid Raya Singkawang.
Adapun isi dari postingan tersebut, "Di jual tak dipakai lagi Nego". Alhasil, postingan itupun mendapat banyak komentar dari netizen.
Salah satu panitia Mesjid Raya Singkawang, H Ruslan Karim mengatakan, jika pihaknya tidak pernah mau menjual mesjid tersebut. "Sepertinya ada pihak-pihak yang ingin memancing umat Islam supaya menjadi terganggu," kata Ruslan.
Maka dari itu, dirinya meminta kepada pihak berwajib untuk bergerak cepat menindaklanjuti hal tersebut. "Paling tidak polisi bisa mempertanyakan kepada yang bersangkutan apa kira-kira motif dan misinya seperti itu," tuturnya.
Benar tidaknya postingan itu, Ruslan menilai jika itu merupakan pelecehan agama. Seolah-olah mesjid yang menjadikan kebanggaan umat Islam di Kota Singkawang mau dijual dengan harga yang sangat murah. "Wajib hukumnya kita marah kalau kita menemukan postingan seperti itu," ungkapnya.
Indonesia merupakan negara hukum, maka biarkan hukum yang menyelesaikannya. "Kita serahkan kepada hukum untuk menyelesaikannya," pintanya. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: