Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor provinsi Sulawesi Selatan kembali mengalami penurunan setelah pada bulan sebelumnya turun 36,76 persen, kini turun 5,07 persen lagi.
"Untuk bulan Juni itu penurunannya 36,76 persen dan di bulan Juli ini, kembali turun 5,07 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Nursam Salam di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, turunnya nilai impor pastinya menjadi hal yang baik, apalagi jika dibarengi dengan peningkatan nilai ekspor komoditi unggulan provinsi ini.
Meskipun mengalami penurunan lima persen, namun impor paling besar nilainya itu terjadi pada komoditas mekanika seperti mesin pesawat dengan nilai transaksi 13,89 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai impor untuk mekanika pesawat terbang ini menyumbang 18,97 persen dari seluruh komoditas yang di impor. Kemudian disusul oleh komoditas gula dan kembang gula yang nilainya 12,99 juta dolar AS.
"Untuk gula dan kembang gula ini dia menyumbang sekitar 17,74 persen atau berada di urutan kedua di bawah peralatan mekanika untuk pesawat," katanya.
Sementara itu, untuk komoditas lainnya seperti ampas atau sisa industri makanan sebesar 10,70 persen, disusul bahan bakar mineral (BBM) dengan nilai 9,41 juta dolar AS serta gandum-ganduman dengan nilai 9,23 juta dolar AS.
"Semua komoditas ini, nilainya tidak ada yang mencolok selain dari mesin-mesin pesawat. Semunya hampir sama nilainya di kisaran angka sembilan juta dolar. (ANT)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait: