Kinerja ekspor minyak sawit kembali bergeliat meskipun diserang berbagai kampanye negatif terutama dari Eropa.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan ekspor minyak sawit Indonesia terdiri CPO dan turunannya selama semester I-2017 mencapai 16,6 juta ton. Angka tersebut tumbuh 25% dari capaian pada periode sama tahun lalu yang mencapai 12,5 juta ton.
Direktur Eksekutif Gapki?Fadhil Hasan mengatakan peningkatan ekspor karena permintaan pasar global yang tinggi terutama dari negara-negara tujuan utama. Ekspor CPO ke India naik sebesar 43% dibandingkan periode sama tahun lalu atau dari 2,6 juta ton menjadi 3,8 juta ton.
Kenaikan yang cukup signifikan juga dicatatkan negara-negara Uni Eropa. Kendati Benua Biru secara masif melancarkan serangan untuk menghambat potensi perdagangan komoditas kelapa sawit Indonesia dengan menerbitkan resolusi Parlemen Eropa pada Maret lalu.
"Kinerja ekspor ke kelompok tersebut selama semester I-2017 mencapai 2,7 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya mampu mencapai 1,9 juta ton," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Kenaikan volume ekspor juga diikuti oleh negara-negara Afrika sebesar 36,5%; Bangladesh 29%; Amerika Serikat 27%; dan China 18%.
Namun demikian, ekspor untuk pasar Pakistan mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau dari 1,1 juta ton pada semester I-2016 turun menjadi 1,05 juta ton pada periode yang sama tahun ini. Penurunan juga diikuti oleh negara-negara Timur Tengah sebesar 12%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo