Produksi minyak sawit di Indonesia pada semester I/2017 mencapai 18,15 juta ton. Angka tersebut naik sekitar 18,6% dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 15,5 juta ton.
"Produksi semester I/ 2017 ini masih dipengaruhi oleh El Nino tahun lalu, sehingga tidak maksimal," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Fadhil Hasan di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Sementara itu pada periode yang sama, ekspor minyak sawit Indonesia yang terdiri atas CPO dan turunannya pada semester I-2017 mencapai 16,6 juta ton. Angka tersebut tumbuh 25% dari pencapaian pada periode sama tahun lalu yang mencapai 12,5 juta ton.
Fadhil mengatakan peningkatan ekspor karena permintaan pasar global yang tinggi terutama dari negara-negara tujuan utama. Ekspor CPO ke India naik sebesar 43% dibandingkan periode sama tahun lalu atau dari 2,6 juta ton menjadi 3,8 juta ton.
Kenaikan yang cukup signifikan juga dicatatkan negara-negara Uni Eropa. Kendati Benua Biru secara masif melancarkan serangan untuk menghambat potensi perdagangan komoditas kelapa sawit Indonesia dengan menerbitkan resolusi Parlemen Eropa pada Maret lalu.
"Kinerja ekspor ke kelompok tersebut selama semester I-2017 mencapai 2,7 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya mampu mencapai 1,9 juta ton," ujarnya.
Kenaikan volume ekspor juga diikuti oleh negara-negara Afrika sebesar 36,5%, Bangladesh 29%, Amerika Serikat 27%, dan China 18%. Namun demikian, ekspor untuk pasar Pakistan mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau dari 1,1 juta ton pada semester I-2016 turun menjadi 1,05 juta ton pada periode yang sama tahun ini. Penurunan juga diikuti oleh negara-negara Timur Tengah sebesar 12%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi