Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GMF Bantah Jika Dana IPO Akan Digunakan oleh Garuda Indonesia

        GMF Bantah Jika Dana IPO Akan Digunakan oleh Garuda Indonesia Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Garuda Maintanace Facility (GMF) menegaskan jika proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang saat ini sedang dijalankan seluruh dananya akan digunakan perseroan untuk mengembangkan bisnisnya, bukan untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

        Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (11/9/2017).

        "Rumor mengenai dana akan digunakan Garuda, jadi saya sudah jelaskan kalau Penggunaan dana murni akan digunakan oleh GMF sendiri," tegasnya.

        Ia mengungkapkan, sekitar 60 persen dana hasil dari IPO akan digunakan GMF untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di line maintainance, repair & overhaul. Lalu, 25 persen untuk kebutuhan modal kerja GMF dan 15 persen akan dialokasikan untuk refinancing utang perusahaan.

        "Tadi saya sudah sampaikan jika 60 persen dana akan untuk ekspansi, 25 persen sebagai kodal kerja dan 15 persen akan untuk refinancing, di mana utang akan lebih strategis jika kita bayar pakai dana IPO. Jadi kita sudah punya plan untuk pengembangannya kemana," ujarnya.

        Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama GMF, Helmi Imam Satriyono juga mengungkapkan hal yang senada dengan Iwan. Meski dirinya tak menampik jika memang IPO GMF memberikan dampak yang baik ke pada equity Garuda Indonesia.

        "Dampak ke garuda grup equity tentunya akan semakin baik. Karena kita ada covernant. Jadi equity akan semakin baik," ungkapnya.

        Ia pun menyebutkan apabila GMF merupakan penyumbang laba bersih terbesar kepada Garuda Indonesia, sehingga Garuda Indonesia wajib menjaga tumbuh kembang anak usahanya yang bergerak dibidang industri maintenance, repair, dan overhaul (MRO) ini.

        "GMF adalah anak usaha yang berikan kinerja yang signifikan ke Garuda Grup. Dengan dana IPO GMF akan tumbuh tanpa dana dari Garuda. Jadi mereka tumbuh mandiri. Tentunya kita Garuda Grup akan memberikan pengawasan ke GMF agar pertumbuhan berjalan dengan baik," tukasnya.

        Sekedar informasi, GMF dalam IPO ini mengincar dana sebesar Rp4,24 triliun hingga Rp5,55 triliun. Pasalnya, perusahaan mematok harga saham sebesar Rp390 per saham hingga Rp510 per saham. Perusahaan melepas sebanyak-banyaknya 10.890.068.700 lembar saham baru. Jumlah tersebut setara dengan 30 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO.

        Masa penawaran saham GMF akan berlangsung dari 11 September hingga 21 September 2017. Dalam aksi ini, GMF menunjuk PT Mandiri Sekuritas (Mansek), PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas sebagai prnjamin pelaksana emisis saham (joint lead underwriters).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: