Pemimpin nasional Myanmar Aung San Suu Kyi tidak akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
Seorang juru bicara partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), mengatakan kepada Reuters Selasa malam bahwa pemenang Hadiah Nobel Perdamaian telah menarik diri dari pertemuan di New York pada 20 September.
Tidak ada alasan yang pasti untuk penarikannya dalam forum tersebut.
Aung San Suu Kyi, yang gelar resminya adalah penasihat negara, menghadapi kecaman yang meningkat atas pembunuhan secara sistematis dan juga pemindahan etnis Rohingya yang berpenduduk mayoritas Muslim di Negara Bagian Rakhine bagian barat.
Sejak 25 Agustus 370.000 Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh. Namun juru bicara NLD mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui alasan penarikan mundur Aung San Suu Kyi dari Majelis Umum tahun ini.
"Dia tidak pernah takut menghadapi kritik atau menghadapi masalah. Mungkin dia punya banyak masalah mendesak untuk diurus," Aung Shin, juru bicara tersebut, mengatakan kepada Reuters.
?U Henry Van Thio, wakil presiden Myanmar, diperkirakan akan menghadiri majelis tersebut, dan berbicara atas nama Myanmar,? kantor berita resmi China Xinhua melaporkan pada hari Rabu, sebagaiman dikutip dari Al Jazeera, Kamis (14/9/2017).
Krisis atas respon sengit pasukan keamanan terhadap Rohingya adalah masalah terbesar yang dihadapi Aung San Suu Kyi sejak menjadi pemimpin Myanmar tahun lalu.
Kritikus telah menyerukan agar Hadiah Nobel Perdamaian kepada Suu Kyi dicabut karena dirinya gagal melakukan hal yang signifikan untuk mengatasi krisis tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo