Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Jangan Sampai Beli Produk Perumahan Hasana Damai Putra Lagi deh, Kapok!'

        'Jangan Sampai Beli Produk Perumahan Hasana Damai Putra Lagi deh, Kapok!' Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus keluhan konsumen dengan pengembang perumahan kembali terjadi. Usai heboh kasus komika Acho yang merasa dirugikan oleh pengelola apartemen Green Pramuka City.?Kali ini protes dan keluhan warga kembali terjadi di Bekasi, adalah warga Harapan Mulya Regency, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang merasa dirugikan oleh pengembang PT Hasana Damai Putra (HDP).?

        Ceritanya bermula saat keluar surat pemberitahuan dari pihak HDP?secara sepihak yang ingin melepaskan tanggungjawab pengelolaan kepada RT/RW perumahan tersebut. Padahal, saat memasarkan perumahan HMR, banyak janji yang diumbar oleh PT HDP guna menarik minat konsumen.

        "Berdasarkan rapat perwakilan HDP dan perwakilan RT/RW, disebut alasan HDP ingin melepas pengelolaan karena beban biaya pengeluaran rutin dan merasa tidak mampu menutupi Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) tiap bulannya," kata ketua RT 3 Harapan Mulya Regency Tazudin di Bekasi, Senin (18/9/2017).

        Sementara itu, menanggapi alasan dari PT HDP tersebut, salah seorang warga HMR Johanes merasa keputusan PT HDP dinilai aneh sekaligus mengakui jika pihak pengembang tidak profesional dalam menjalankan bisnis di sektor properti.

        "Jadi alasan beban biaya membengkak dan diakui sendiri oleh HDP kalau tak mampu mengelola produk perumahannya sendiri. Gimana dia (HDP) bisa disebut profesional. Padahal HDP terus bikin produk perumahan baru, kalau saya sih mikir dua kali mau beli rumah produk HDP," kritiknya.

        Hal senada juga disampaikan oleh Ajeng, warga HMR. Dia mengaku baru menempati 7 bulan di perumahan itu. Saat membeli rumah tersebut, pihak HDP memberikan janji manis berupa fasilitas keamanan dan kenyamanan perumahan yang dijamin oleh pihak pengembang.

        "Apalagi dengan embel-embel 'cluster' di Kota Harapan Indah. Ini sih jadinya kaya lepas tanggung jawab HDP, selain banyak ingkar janji, sertifikat saya juga belum selesai sampai hari ini. Saya cuma bisa bilang jangan beli rumah produk HDP deh rugi, kapok saya" keluh wartawati dari Televisi berita nasional tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: