Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Suu Kyi: Saya Mengecam Semua Aksi Kekerasan yang Melanggar HAM

        Suu Kyi: Saya Mengecam Semua Aksi Kekerasan yang Melanggar HAM Kredit Foto: The Straits Time/EPA
        Warta Ekonomi, Myanmar -

        Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa dirinya merasakan atas penderitaan "semua orang" yang terjebak dalam konflik yang menghanguskan Negara bagian Rakhine dalam komentar pertamanya mengenai krisis tersebut sejak kekerasan terakhir dimulai bulan lalu.

        "Kami prihatin mendengar jumlah umat Muslim yang melarikan diri dari daerah ke Bangladesh," ujarnya dalam sebuah pidato di televisi pada hari Selasa, dirinya menambahkan bahwa Myanmar mengecam "pelanggaran hak asasi manusia" yang mungkin telah memperburuk krisis tersebut.

        Suu Kyi juga mengatakan bahwa dirinya "prihatin" terhadap Muslim Rohingya dan warga lain yang telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

        Peraih Nobel Perdamaian tersebut mendapat kecaman yang meningkat selama bulan lalu karena lebih dari 410.000 orang Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh, eksodus tersebut digambarkan oleh PBB sebagai "pembersihan etnis".

        Mereka yang telah melarikan diri telah menceritakan aksi pembunuhan tanpa pandang bulu, pemerkosaan, penyiksaan dan pembakaran oleh pasukan keamanan Myanmar di negara bagian Rakhine, tempat mayoritas Rohingya tinggal.

        Pada hari Senin (19/9/2017), para pemimpin dari Inggris, AS, Prancis, Kanada dan Australia telah mendesak Aung San Suu Kyi untuk menghentikan kekerasan terhadap Rohingya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Senin (19/9/2017).

        Dalam pidatonya, Aung San Suu Kyi mengatakan "bukan niat pemerintah Myanmar untuk membagi kesalahan atau untuk mengecilkan tanggung jawabnya", dirinya juga menambahkan bahwa Myanmar tidak takut akan upaya "pengawasan internasional" atas krisis Rohingya.

        Dirinya mengundang pengamat dari luar untuk mengunjungi Rakhine dan melihat masalahnya secara langsung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: