Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saham-saham di AS Berakhir Menguat

        Saham-saham di AS Berakhir Menguat Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, New York -

        Saham-saham di bursa Amerika Serikat berakhir lebih tinggi, dengan Dow dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi, pada Selasa (19/9/2017) waktu setempat, ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan moneter dua harinya.

        Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,45 poin atau 0,18 persen menjadi ditutup pada 22.370,80 poin.?

        Sementara indeks S&P 500 berakhir dengan bertambah 2,78 poin atau 0,11 persen menjadi 2.506,65 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 6,68 poin atau 0,10 persen menjadi ditutup di 6.461,32 poin.

        Diperkirakan secara luas bahwa bank sentral Amerika Serikat tidak akan menaikkan suku bunga acuan setelah pertemuan tersebut, namun para investor yakin The Fed akan mengumumkan pengurangan secara bertahap neracanya yang mencapai 4,5 triliun dolar AS.

        Para analis mengatakan, pasar juga akan mencari petunjuk apakah Fed akan menaikkan suku bunganya pada Desember. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember naik menjadi 58,3 persen pada Selasa (19/9).

        Wall Street juga mengawasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pidato pada Selasa (19/9), mencoba untuk mengumpulkan anggota-anggota PBB guna menghadapi ancaman seperti dari Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) arau Korea Utara.

        Awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memberlakukan larangan ekspor tekstil dan membatasi impor minyak mentah negara Asia itu.

        Di bidang ekonomi, data rumah baru dibangun yang dimiliki secara pribadi di Amerika Serikat untuk Agustus berada di tingkat tahunan disesuaikan secara musiman sebesar 1.180.000 unit, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengatakan pada Selasa (19/9).

        Angka tersebut, 0,8 persen di bawah perkiraan Juli yang direvisi sebesar 1.190.000 unit, namun 1,4 persen di atas tingkat Agustus 2016 sebanyak 1.164.000 unit menurut siaran kantor berita Xinhua.?
        (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: