Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gunung Agung Siaga, AirNav: Lalu Lintas Penerbangan Masih Normal

        Gunung Agung Siaga, AirNav: Lalu Lintas Penerbangan Masih Normal Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Lalu lintas penerbangan dari dan ke Bali terpantau masih normal meski status Gunung Agung ditingkatkan menjadi level III alias siaga, Rabu, 20 September. Manajemen AirNav Indonesia terus memantau perkembangan terkini dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Perusahaan pengatur lalu-lintas penerbangan itu tidak mau buru-buru menerbitkan peringatan ke pilot alias Notice to Airman.?
        "Hingga saat ini, lalu lintas penerbangan domestik maupun internasional dari dan ke Bali masih normal. Kendati begitu, kami terus monitor perkembangan Gunung Agung dan telah menyiapkan langkah-langkah strategis," kata Koordinator ATS Regional AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Wawan Herman, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Rabu, (20/9/2017).
        Menurut Wawan, langkah strategis berupa pengalihan rute penerbangan maupun proteksi zona di Gunung Agung baru ditempuh bila aktivitas vulkanik Gunung Agung semakin mengkhawatirkan. Laporan resmi terkait Gunung Agung ditunggunya dari instansi resmi terkait, seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). "Bisa juga laporan dari pilot yang melintas (di Gunung Agung)," tuturnya.
        PVMBG sendiri diketahui telah memberikan rekomendasi ?agar warga tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari puncak Gunung Agung atau pada elevasi 950 meter di atas permukaan laut. Gunung Agung terakhir kali meletus rentang 1963-1964. Pada letusan Gunung Agung kala itu, proyektil material yang dilontarkan sejauh 6 kilometer dengan volume erupsi mencapai 0,84 kilometer kubik.
        Menurut Wawan, bila pada akhirnya Gunung Agung meletus dan mengeluarkan erupsi dalam jumlah besar, pihaknya akan mengkalkulasi jangkauan untuk menyusun kontigensi penerbangan. Bisa jadi dilakukan proteksi pada zona tertentu dan mengalihkan semua rute penerbangan dari dan ke Bali. "Tentunya akan diatur berapa radius area dan ketinggiannya. Bergantung laporan terkini aktivitas vulkanik Gunung Agung," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: