Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) yang sedang digalakkan oleh pemerintah pada saat ini semakin banyak disadari oleh pihak perusahaan swasta karena semakin banyak konsumen yang membeli sesuatu melalui jaringan "online" atau daring.
Director Mastercard Indonesia, Tommy Singgih, dalam rilisnya, Selasa (26/9/2017), menyatakan, tingginya penggunaan ponsel pintar di Indonesia membuat masyarakat menjadi lebih mudah untuk terus terhubung dan bertransaksi di manapun dan kapanpun.
"Hal tersebut juga mendorong mereka untuk memiliki sebuah pengalaman pembayaran yang lebih cepat, mudah dan aman dalam setiap transaksi pembayaran mereka, termasuk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Berdasarkan studi Mastercard Mobile Shopping 2017, terdapat sebanyak 58,5 persen responden di Indonesia sepanjang tahun 2016 yang telah melakukan pembelian secara daring selama tiga bulan terakhir.
Sejumlah faktor yang membuat mereka melakukan belanja daring antara lain karena alasan fleksibiltas dan kenyamanan (49,9 persen), serta kemudahan belanja daring dengan kehadiran beragam aplikasi (43,5 persen).
"Kami memahami bahwa layanan pesan antar, termasuk untuk belanja grocery dan bahan makanan, telah menjadi bagian penting dalam keseharian masyarakat, terutama di tengah padatnya jadwal serta kemacetan lalu lintas," katanya.
Hal tersebut, lanjutnya, khususnya seperti di sejumlah kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. (VF/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: