Kurs dolar AS diperdagangkan menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (27/9/2017) pagi WIB, karena para investor mempertimbangkan pernyataan terbaru dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen.
Xinhua mewartakan, Yellen mengatakan pada Selasa (26/9) bahwa tepat bagi bank sentral untuk terus secara bertahap memperketat kebijakan moneternya mengingat ketidakpastian seputar inflasi.
Dia berpendapat bahwa pengetatan moneter yang lebih cepat dapat membahayakan ekspansi ekonomi, sementara bergerak terlalu lambat juga bisa berisiko terlalu panas, karena pasar kerja terus menguat.
"Ini akan menjadi bijaksana mempertahankan kebijakan moneter berlanjut hingga inflasi kembali ke dua persen," kata Yellen.
The Fed telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini. Para pembuat kebijakan pada pekan lalu menunjuk satu kenaikan tingkat suku bunga lagi tahun ini, dan tiga kali kenaikan untuk tahun depan setelah berakhirnya pertemuan kebijakan dua hari.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,31 persen menjadi 92,934 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1800 dolar AS dari 1,1839 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3458 dolar AS dari 1,3467 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7893 dolar AS dari 0,7944 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,15 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,66 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9690 franc Swiss dari 0,9674 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2345 dolar Kanada dari 1,2354 dolar Kanada. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil