- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
AirNav: Belum Ada Maskapai Internasional yang Batalkan Penerbangan ke Bali
Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto, menyatakan lalu lintas penerbangan internasional dari dan ke Bali masih normal. Meski status penerbangan pada jalur Bali ditingkatkan ke level 'orange' imbas besarnya potensi erupsi Gunung Agung, maskapai internasional ternyata masih merasa aman melakukan penerbangan ke Bali.?
"Belum ada tuh permintaan pembatalan penerbangan dari maskapai untuk penerbangan internasional. Semuanya masih normal, masih terbang dari dan ke Bali, meski statusnya dalam beberapa hari terakhir naik ke level 'orange'. Selama belum erupsi dan tidak ada abu vulkanik, ya tidak akan membahayakan penerbangan," kata Novy, kepada Warta Ekonomi, Jumat (29/9/2017).?
Manajemen AirNav terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti PVMBG perihal perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Petugas di Posko Crisis Center juga mengamati perkembangan Gunung Agung melalui citra satelit maupun radar AirNav. Sejauh ini, Novy mengatakan belum ada perkembangan signifikan pada permukaan sehingga kondisi itu tak mengganggu ruang udara.?
Lebih jauh, Novy menyampaikan bila pun Gunung Agung meletus, pihaknya sudah menyiapkan kontigensi untuk memastikan penerbangan aman. Bersama dengan Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura I dan Otoritas Bandara, pihaknya telah mempersiapkan langkah antisipatif. Khusus AirNav, sambung dia, empat skema lalu lintas penerbangan, termasuk penyiapan sedikitnya 10 bandara alternatif sudah disiapkan.
Deputi General Manager Bidang Operasi AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Davitson Aritonang, menambahkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung belum terlalu mengkhawatirkan. Buktinya, belum ada maskapai penerbangan internasional yang menangguhkan perjalanannya. Padahal, sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Australia dan Inggris biasanya sangat protektif terhadap keamanan warganya.?
Davitson mengatakan bilapun Gunung Agung akhirnya meletus, pihaknya sudah siap dengan antisipasi atas segala kemungkinan terburuk. Manajemen AirNav, kata dia, bahkan telah melakukan simulasi pengaturan ruang udara, termasuk pengalihan penerbangan ke Bali ke sejumlah bandara alternatif. "Kami sudah siapkan jalur alternatifnya, termasuk bandara tujuan bila Bandara I Ngurah Rai ditutup," tegas dia.
Dalam sepekan terakhir, manajemen AirNav sudah siap-siaga menyusul laporan PVMBG yang menerbitkan peringatan level 'orange' untuk jalur penerbangan terkait status awas Gunung Agung. Level 'orange' itu telah berlangsung selama tiga hari, tepatnya sejak Selasa, (26/6).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil