Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bawang Merah Picu Deflasi Palembang

        Bawang Merah Picu Deflasi Palembang Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
        Warta Ekonomi, Palembang -

        Turunnya harga sejumlah komoditas bagan makanan pada September 2017, memicu deflasi sebesar 0,09%. Dimana, dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), bawang merah menjadi komoditas yang paling berkontribusi terhadap deflasi di Kota Palembang.

        Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah menyampaikan, turunnya harga bawang merah memang cukup berpengaruh dibandingkan komoditas lain.

        "Bawang merah membei andil deflasi sebesar 0,05%. Dan dari catatan kami angka itu tertinggi," jelasnya, Senin (2/10/2017).

        Lebih lanjut disampaikannya, penurunan harga bawang merah telah terjadi sejak Agustus 2017 yang mana juga menjadi satu kontributor terbesar dalam pembentukan deflasi.

        Berdasarkan hasil kajian pihaknya, salah satu penyebabnya, yang dikarenakan permintaan yang kembali normal. Artinya, tidak ada lonjakan permintaan.

        "Penurunan sejumlah harga komoditas di kelompok itu disebabkan permintaan kembali kepada kondisi normal atau tidak ada lonjakan," tuturnya.

        Berdasarkan catatan BPS, selain bawang merah harga komoditas bahan makanan yang juga menurun adalah jeruk, bayam, daging ayam ras, bawang putih,buncis dan kangkung.

        Sementara beras mengalami kenaikan harga sebesar 2,64% meski membentuk inflasi namun tidak mendongkrak terjadinya inflasi di Palembang.

        Padahal berdasarkan pemantauan BPS terhadap 386 komoditas, yang mengalami kenaikan sebanyak 103 komoditas sementara hanya 48 komoditas yang mengalami penurunan harga.

        Bahkan jika dilihat dari kelompok pengeluaran, hanya dua kelompok yang menurun yakni kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sementara lima kelompok lainnya mengalami kenaikan harga.?

        Yos menambahkan pihaknya juga optmistis dapat mencapai target inflasi yang terkendali di bawah 4% hingga akhir tahun ini.

        "Saya pikir inflasi Sumsel bisa terkendali di bawah 4%. Kita tinggal melewati satu momen lagi yang biasanya jadi pemicu inflasi di pengujung tahun, yakni natal dan tahun baru," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irwan Wahyudi
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: