Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Sulsel melalui pintu masuk Makassar mengalami penurunan 18,94 persen periode Agustus 2017. Terdata penurunan 388 kunjungan wisman dibandingkan periode bulan sebelumnya. "Per Agustus 2017, kunjungan wisman turun 18,94 persen dari 2.049 kunjungan menjadi 1.661 kunjungan," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Rabu,?(4/10/2017).
Menurut Nursam, penurunan kunjungan wisman hanya terjadi secara bulanan. Secara tahunan, BPS malah mencatat lonjakan kunjungan hingga 48,97 persen. Nursam mengimbuhkan secara kumulatif, rentang Januari-Agustus 2017 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, juga terjadi kenaikan hingga 2.988 kunjungan. Statistik tersebut mengindikasikan pariwisata Sulsel cukup berkembang dalam setahun terakhir.
"Secara kumulatif periode Januari-Agustus 2017, jumlah kunjungan wisman ke Sulsel mencapai 11.548 kunjungan atau naik 34,91 persen. Periode yang sama pada tahun lalu, kami mencatat kunjungan wisman hanya berkisar 8.560 kunjungan," urai Nursam.
Kunjungan wisman ke Sulsel, Nursam menyatakan masih sangat didominasi Malaysia. Turis asal Negeri Jiran sepanjang tahun ini selalu menempati urutan teratas. Bahkan, saat kunjungan wisman negara lain mengalami penurunan pada Agustus, kunjungan wisman Malaysia tetap mampu bertumbuh positif. "Ada kenaikan 127 kunjungan dari 808 kunjungan per Juli menjadi 934 kunjungan per Agustus," tutur dia.
Berdasarkan data BPS, lima negara dengan penyumbang wisman terbesar ke Sulsel yakni Malaysia, Prancis, Singapura, Amerika Serikat dan Belanda. Keempat negara terakhir meski masuk lima besar, kata Nursam tapi mengalami penurunan kunjungan. "Prancis dan Belanda yang paling merosot, masing-masing turun 83 kunjungan dan 75 kunjungan."
Penurunan kunjungan wisman ke Sulsel, Nursam mengatakan tidak banyak berpengaruh Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang. Periode Agustus 2017, TPK hotel berbintang malah mengalami peningkatan 1,59 poin dibandingkan pada Juli 2017 dari 47,65 persen menjadi 49, 24 persen. "Secara tahunan, kenaikan TPK hotel berbintang lebih tinggi lagi berkisar 2,4 poin," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil