Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dominasi Proyek oleh BUMN, ini Respons Rini

        Dominasi Proyek oleh BUMN, ini Respons Rini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno berkomentar terkait statement Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan P. Roeslani yang menyatakan banyak proyek-proyek yang pengerjaannya didominasi oleh BUMN, baik anak maupun cucunya.

        Pernyataan Rosan itu diungkapkan langsung di depan Presiden Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin, di Hotel The-Ritz Charlton, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurutnya dari dominasi tersebut, Rosan mengklaim membuat pihak swasta menjadi tidak memiliki ruang.

        "Kembali saya selalu menekankan, ini badan usaha milik negara milik rakyat semua, 250 juta (penduduk). Kalo swasta yang miliki siapa berapa banyak jumlahnya? Kalo BUMN kan milik negara milik rakyat," ucap Rini saat diminta penjelasan di acara bincang-bincang santai di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis malam (5/10/2017).

        Lanjutnya, apabila BUMN mampu bersaing dan mendapatkan keuntungan tentunya dapat memberikan benefit untuk Pemerintah dan juga masyarakat.

        "Harusnya gimana, yang dominasi rakyat. Kalo BUMN makin bagus dan nilainya makin tinggi yang benefit siapa? Rakyat sama negara lah," ucapnya.

        Sejak tahun 2015 sampai dengan tahun ini, Kementerian BUMN telah mencatatkan dividen sebesar Rp113 triliun. Terlebih lagi BUMN juga telah membayar kewajiban pajak. Menurut Rini dari total tersebut BUMN tentunya sudah memiliki kontribusi yang sangat baik.

        "Seperti saya katakan tadi, tiga tahun ini ada yang mengatakan BUMN mendapatkan PMN, itu kita total mendapatkan Rp81 triliun. Tapi tiga tahun ini 2015 sampai 2017 kita sudah membayar dividen Rp113 triliun. Belom lagi bayar pajaknya. Udah lebih dari ter-cover," tegasnya.

        Rini juga sedikit berbicara soal kontribusi BUMN terkait dengan hutang negara. "Kalo dibutuhkan negara, kan negara ada hutang bisa jual BUMN satu bisa terbayar. Belom lagi tiap tahun kita ngasih dividen," lanjut Rini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: