Presiden Joko Widodo membagikan sebanyak 10.100 sertifikat tanah Se-Tangerang Raya di Tangerang Selatan.
Menurut laporan Jokowi tiba di tenda penyerahan sertifikat pada sekitar pukul 11.55 WIB, Rabu (11/10/2017).
Sebanyak 10.100 sertifikat itu dibagikan kepada warga di tiga daerah yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Saya titip kalau sudah pegang sertifikat beri plastik dan simpan baik-baik jangan sampai kehujanan dan rusak. Oleh karena itu, difotokopi karena ketika hilang sertifikat aslinya ngurusnya bisa pakai fotokopi," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, sebelumnya selama puluhan tahun masalah sengketa tanah terus terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Hal itu sedang dibenahi oleh pemerintah dengan menargetkan pemberian sertifikat tanah baru sebanyak 5 juta pada 2017, 7 juta pada 2018 dan 9 juta pada 2019.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan sertifikat boleh diagunkan untuk mendapatkan modal usaha yang produktif.
"Saya tahu kalau sudah jadi sertifikat ini pasti banyak yang ingin 'menyekolahkan'. Saya hafal dimana-mana ya begitu. Tidak apa-apa silakan ini dipakai untuk jaminan silakan," ucap Presiden.
Kepala Negara meminta agar masyarakat juga berhati-hati dan mengkalkulasi dengan teliti jika ingin menggunakan sertifikat tanah sebagai agunan untuk mendapatkan modal usaha.
"Kalau ingin beli mobil, itu ditabung dari keuntungan. Bulan ini untung Rp10 juta ditabung, bulan berikutnya untung Rp15 juta tabung, atau untung Rp5juta ditabung. Sudah untung Rp150 juta dapat mobil, beli. Bukan beli dari uang pinjamannya dari bank, hilang itu sertifikat," tutur Jokowi. menjelaskan.
Dalam acara itu Presiden juga menjelaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Kepala Negara menyampaikan agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan politis, baik di pemilihan kepala daerah, gubernur maupun presiden.
"Yang namanya pilihan wali kota, pilihan bupati, pilihan gubernur, maupun pilihan presiden itu hanya kontestasi 5 tahun sekali. Jangan korbankan gara-gara pilihan bupati, wali kota, gubernur, atau presiden kita jadi pecah. Tidak. Kita harus berani bilang itu," tegas Jokowi yang juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang harus dijaga persatuan dan kesatuannya.
Dari total 10.100 sertifikat terdiri dari 5.100 warga Kota Tangerang Selatan, 3.000 warga Kabupaten Tangerang dan 2.000 masyarakat Kota Tangerang.
Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, bidang lahan di Provinsi Banten tercatat sebanyak 3.400.000 bidang.
Sebanyak 1,8 juta bidang lahan di Provinsi Banten sudah bersertifikat. Sementara itu, pemerintah daerah Tangerang bersama BPN akan menerbitkan sertifikat tanah bagi 600 ribu bidang lahan pada 2018. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: