Pemerintah berupaya terus meningkatkan transaksi perdagangan dengan Yordania. Hal ini dikarenakan selama ini perdagangan antara kedua negara tersebut menunjukkan defisit.
Hal itu terungkap dalam Business to Business (B2B) Meeting yang diselenggarakan oleh Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) di JW Marriot, Jakarta, kemarin (12/10/2017). B2B Meeting tersebut?dihadiri 32 pengusaha asal Yordania.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Yordania, Andi Rachmianto mengungkapkan ekspor produk Indonesia ke Yordania mengalami defisit USD75 juta dari total perdagangan sebesar USD256 juta. Adapun nilai impor Indonesia dari Yordania tercatat sebesar USD165 juta dan ekspor USD90 juta.
"Indonesia defisit karena lebih banyak impor seperti posfat dan potash sebagai bahan pembuatan pupuk. Itu andalan Yodania," kata Andi. Ia mengatakan sebelum terjadi krisis di Irak dan Suriah, transaksi perdagangan antara Indonesia dan Yordania sempat mencapai USD500 juta pada 2012 silam.
"Dampak dari konflik di Irak dan Suriah membuat border ditutup sehingga membuat barang-barang dari Indonesia tidak bisa diekspor. Namun,? dengan perkembangan yang positif di Irak dan Suriah setelah ISIS mulai berkurang dan bisa diatasi, border di Irak mulai dibuka sehingga ini akan menggairahkan lagi bisnis Yordania dengan Indonesia," tambahnya.
Ia pun berharap melalui pertemuan bisnis IJBC mampu mendongkrak volume perdagangan kedua negara. "Duta besar saat ini ditugaskan menjadi salesmen untuk membantu peningkatan hubungan dagang dan investasi. Dan sekarang dalam enam bulan kita berhasil membentuk business council di Jakarta dan Yordania," ujarnya.
Sementara itu, Ketua IJBC Mayra Andrea menambahkan bahwa Indonesia barus saja dinobatkan sebagai negara dengan destinasi terbaik untuk investasi. Untuk itu, ia menginginkan pertemuan B2B ini dapat semakin meningkatkan transaksi perdagangan antar kedua negara.
"IJBC merupakan sebuah organisasi yang didirikan pada 20 Oktober 2016 untuk membuka peluang dan meningkatkan sinergi antara pengusaha Indonesia dan Yordania," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah