Pemerintah menyerap dana Rp22,5 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran mencapai Rp34,94 triliun.
Berdasarkan keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang itu memenuhi target maksimal yang ditetapkan Rp22,5 triliun.?Hasil lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03180118 mencapai Rp3,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,73997 persen.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 18 Januari 2018 ini mencapai Rp5,52 triliun.?Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini, mencapai 4,65 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,00 persen.?Untuk seri SPN12181004, jumlah yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,17617 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Oktober 2018 ini mencapai Rp5,55 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,4 persen.?Untuk seri FR061, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,19559 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022 ini mencapai Rp10,43 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,3 persen.?Untuk seri FR059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56981 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp5,72 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,45 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,65 persen.?Untuk seri FR075, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,26985 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2038 ini mencapai Rp5,66 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,23 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,35 persen.?Untuk seri FR076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,29713 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp2,04 triliun. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat