Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bappenas: Solusi Urbanisasi adalah Infrastruktur

        Bappenas: Solusi Urbanisasi adalah Infrastruktur Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memaparkan peluang investasi dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di kawasan perkotaan.

        "Pada 2012 separuh populasi Indonesia sudah tinggal di wilayah perkotaan dan akan terus meningkat hingga lebih dari 70 persen pada 2030 mendatang," kata Bambang dalam "Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2017", di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

        Menurut Bambang, fenomena itu tidak bisa dihindari. "Jadi dari pada sibuk bertengkar soal bagaimana cara mencegah urbanisasi, lebih baik kita hadapi karena urbanisasi ini adalah sumber pertumbuhan ekonomi," katanya.

        Bambang menjelaskan, salah satu sektor yang paling potensial digarap untuk mengatasi masalah perkotaan adalah infastruktur terutama transportasi publik. Pasalnya, kemacetan di perkotaan terutama di kota metropolitan terus meningkat lantaran masih minimnya transportasi publik.

        "Jumlah motor yang mencapai 87 juta unit di jalanan itu membuat terlalu banyak. Ini karena tidak cukupnya transportasi publik," ujarnya.

        Transportasi publik di perkotaan, lanjut dia, wajib dikembangkan. Transportasi publik berbasis kereta api, juga lebih direkomendasikan dibanding bus karena dapat mengurai kemacetan.?Ia juga menyarankan agar transportasi publik itu bisa dibangun melayang (elevated) untuk menghindari risiko kemacetan.

        Sayangnya, pembangunan infrastruktur transportasi publik seperti itu masih harus menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Maka, pemerintah mulai mengembangkan Transit Oriented Development (TOD) untuk meningkatkan peran swasta.

        "TOD ini tidak hanya bagus untuk akses transportasi tapi juga membuat kota yang berkelanjutan karena pusat kegiatan di kota dapat tersebar tidak terpusat seperti saat ini yang menyebabkan kemacetan," katanya.

        Bambang mengatakan, skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau "Public Private Partnership" (PPP) yang dikombinasikan dengan pengembangan TOD akan menjadi solusi pembiayaan infrastruktur perkotaan.?"Infrastruktur perkotaan seperti ini akan menjadi investasi gemilang di masa datang di Indonesia setelah pertambangan, pertanian, atau jasa lainnya," katanya di hadapan peserta seminar yang mayoritas adalah investor. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: