Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Partisipasi Publik Tentukan Keberhasilan Program Pemkot Makassar

        Partisipasi Publik Tentukan Keberhasilan Program Pemkot Makassar Kredit Foto: Pemkot Makassar
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan partisipasi publik memegang peranan vital dalam menentukan kemajuan suatu daerah. Hal itu sudah dibuktikannya dalam tiga tahun terakhir memimpin Kota Daeng. Dengan didukung partisipasi publik yang cukup tinggi, ia mampu membawa Makassar bersaing di tingkat nasional dan internasional.

        "Partisipasi publik memang sangat menentukan keberhasilan program-program Kota Makassar. Alhamdullilah, partisipasi publik di Kota Makassar termasuk cukup tinggi," kata Danny-sapaan akrab Ramdhan Pomanto saat tampil sebagai pembicara dalam Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di Jakarta sebagaimana?siaran pers yang diterima di Makassar, Minggu (22/10/2017).

        Danny memaparkan berbagai program Pemkot Makassar sangat terbantu berkat peran-serta langsung masyarakat di antaranya Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

        "Kami juga mengajak masyarakat terlibat dalam pengambilan kebijakan strategis pemerintah dengan aktifnya peran para Ketua RT/RW maupun LPM dan penasihat wali kota," ujarnya.

        Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Danny didaulat menjadi pembicara dalam diskusi panel di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang belum lama ini dilantik yakni Sandiaga Uno.

        CIFP 2017 merupakan festival diplomasi yang mempertemukan pejabat, duta besar, diplomat, politisi, selebriti, pengusaha, tokoh masyarakat, kalangan militer, intelijen, peneliti, pakar, jurnalis, pengamat, dosen, serta mahasiswa. Kegiatan kali ini memasuki tahun ketiga dengan mengangkat tema Win-Wining ASEAN, Conquering Globalization.

        Tema tersebut dipilih sebagai peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN serta globalisasi yang kini kembali mengguncang dunia internasional yang menjadi isu politik di dunia berkembang maupun di dunia barat.

        Pendiri FPCI, Dino Patti Djalal, mengatakan sekitar 6.500 peserta yang hadir menunjukkan semangat internasionalisme masyarakat Indonesia. "Ini menunjukkan semangat internasionalisme Indonesia yang sangat tinggi, dalam arti masyarakat ingin tahu mengenai dunia internasional dan ingin meraih yang terbaik dari dunia,? kata Dino.

        CIFP 2017 sendiri menggelar 18 sesi yang akan diisi oleh 80 pembicara dari dalam dan luar negeri. Mereka membahas berbagai topik meliputi globalisasi, sentralitas ASEAN, poros maritim, Laut China Selatan, Rohingya, Korea Utara, konflik Marawi, ISIS, perdagangan bebas, dan One Belt-One Road.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: