Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Batik Masih Jadi Komoditas Ekspor DIY

        Batik Masih Jadi Komoditas Ekspor DIY Kredit Foto: Ning Rahayu
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan hingga saat ini produk batik masih menjadi salah satu komoditas ekspor andalan di daerah ini.

        "Batik masuk ke dalam komoditas ekspor andalan yang pertama di DIY," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Budi Antono di Yogyakarta, Rabu (25/10/2017).

        Budi menjelaskan komoditas ekspor unggulan di DIY hingga saat ini adalah kelompok tekstil yang 30 persennya adalah aneka produk batik. "Setelah batik atau produk tekstil lainnya baru diikuti produk mebel, sarung tangan kulit, dan minyal atsiri," kata dia.

        Sejumlah negara tujuan ekspor batik yang dominan masih di kawasan Asia yakni Tiongkok, Korea Selatan, Jepang . Sebagian lainnya menyasar pasar Amerika Serikat (AS), serta negara-negara Eropa.

        Kendati demikian, untuk meningkatkan daya saing batik di pasar lokal maupun internasional, menurut dia, Disperindag DIY terus menggencarkan sertifikasi pengrajin batik.

        Budi menyebutkan sesuai data terakhir 2017 dari ribuan pelaku usaha batik di DIY, sudah mencapai 320 pengrajin batik telah melalui uji kompetensi dan mendapat tersertifikasi.

        Menurut Budi, sentra industri batik di DIY antara lain terdapat di Dusun Tancep, Trembowo (Kabupaten Gunung Kidul), Imogiri, Pandak (Kabupaten Bantul), Sapon, Gulurejo, Lendah (Kulon Progo), Turi/lereng merapi (Kabupaten Sleman), dan Taman Sari (Kota Yogyakarta) dengan jumlah corak/motif batik mencapai 400 macam. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: