Kementerian Pemuda dan Olahraga mendorong para pemain yang berasal dari Liga Santri Nasional (LSN) 2017 dapat menembus persepakbolaan nasional.
"Selama perjalanan banyak hal yang patut diperhatikan yang tentunya diharapkan kontribusi teman santri untuk persepakbolaan nasional," kata Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora Bayu Rahadian di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Menurutnya, LSN menjadi cerminan penyelenggaraan berjenjang, mulai dari tingkat lokal hingga memasuki skala nasional. Hal ini dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan sepakbola di Indonesia.
"Kami terus observasi, harapannya berujung ke lebih pro dan tentu lebih mandiri. Dari kami tidak banyak yang bisa bantu tapi secara bertahap ditingkatkan kualitasnya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pertandingan LSN, Khusnaeni mengatakan akan menjaring para pemain potensial untuk mengikuti seleksi di Timnas sesuai dengan kebutuhan usia.
Pada penyelenggaraan LSN tahun lalu, 84 pemain mengikuti seleksi untuk didorong masuk ke Timnas. Dari puluhan pemain tersebut kemudian mengerucut pada tiga nama. Namun, hanya satu orang yang terpilih dan kini menjadi salah satu andalan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri yakni Muhamad Rafli.
"Seperti tahun sebelumnya ga ada batasan berapa pun jumlahnya yang bagus akan dijaring pemain pilihan yang nantinya akan kami bawa ke Timnas berbagai kategori usai. Mungkin tidak dalam waktu dekat nanti disesuaikan," katanya.
LSN 2017 yang sudah digelar sejak sepekan lalu memasuki babak final antara pesantren Darul Huda Mayak, Ponorogo dan Darul Hikmah, Cirebon.
Pertandingan final dilangsungkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) malam hari. Sebelum final dimulai, berlangsung solat maghrib berjamaah yang diikuti seluruh peserta serta pejabat pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: