Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (profit after tax?and minority interest/PATAMI) sebesar Rp1,4 triliun dalam sembilan bulan pertama di tahun 2017. Angka tersebut meningkat 12,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Adapun laba sebelum pajak Maybank Indonesia meningkat 14,0% mencapai Rp2,0 triliun di September 2017 dari Rp1,8 triliun pada September 2016.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan peningkatan kinerja tersebut terutama disebabkan pertumbuhan kredit khususnya Perbankan Global, pengelolaan biaya yang efektif dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah yang luar biasa.
"Dengan pertumbuhan momentum pada perbankan global, kami berharap dapat terus memetik keuntungan lebih baik dari segmen yang terus membaik ini. Kami juga memanfaatkan peluang untuk melakukan ekspansi bisnis segmen Community Financial Services Non-Ritel kami pada kuartal yang akan datang," ujar Taswin dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/10/2017).
Pada kuartal III 2017, Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit yang cukup moderat, yakni sebesar 4,6% menjadi Rp121,8 triliun dari Rp116,4 triliun pada September 2016.
"Kredit Perbankan Global memperlihatkan pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 29.0% menjadi Rp28.2 triliun pada September 2017 didukung pembiayaan infrastruktur selaras dengan inisiatif Pemerintah Indonesia," tandasnya.
Sementara kredit perbankan Community Financial Services (CFS) Non-Ritel, yang terdiri dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Business Banking, tumbuh 3,4% menjadi Rp51,4 triliun pada September 2017 dari Rp49,7 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan kredit CFS Ritel turun 6,0% menjadi Rp42,2 triliun pada September 2017 karena pertumbuhan yang lebih lambat pada sektor konsumer.
Total simpanan nasabah tumbuh dari Rp115,6% triliun pada September 2016 menjadi Rp119,1 triliun pada September 2017 dengan rasio CASA (Current Account Saving Account) mencapai 38,0% setelah Maybank Indonesia terus fokus pada layanan cash management. Sebagai hasilnya, giro naik 10,2% dalam sembilan bulan 2017, mencapai Rp20,8 triliun.?
Dengan kondisi tersebut, pendapatan Bunga Bersih (NII) Maybank Indonesia tumbuh 4,3% menjadi Rp5,7 triliun pada September 2017 dari Rp5,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Bank juga dapat mempertahankan Margin Bunga Bersih (NIM) sebesar 5,2% pada September 2017 sehubungan Bank terus menerapkan upaya pricing kredit dan simpanan yang disiplin.
Sementara itu, pendapatan nonbunga (fee based income) Bank naik 7,9% dari Rp2,0 triliun pada September 2016 menjadi Rp2,1 triliun pada September 2017. Peningkatan ini terutama diperoleh dari fee bancassurance, fee terkait treasury, administrasi ritel, administrasi kredit, pengembalian kredit, dan jasa layanan lain yang disediakan Maybank Indonesia.
Maybank Indonesia juga mempertahankan kualitas aset dengan tingkat NPL konsolidasian yang stabil pada 3,9% (gross) dan 2,4% (net) per September 2017. Bank juga dapat mengurangi biaya provisi sebesar 15,1% menjadi Rp1,3 triliun pada September 2017 dari Rp1,6 triliun pada September 2016.
"Kami optimis dapat menyelesaikan tahun keuangan 2017 dengan hasil yang baik sementara pada saat yang sama tetap memperhatikan kondisi pasar yang penuh tantangan hingga akhir tahun," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: