Perusahaan biro jasa perjalanan dalam jaringan, Traveloka menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di tujuh desa di sekitar Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, sebagai bentuk kepedulian dalam masa darurat penanganan pengungsi.
"Ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial kami kepada warga setempat yang terganggu aktivitasnya terkait status Gunung Agung," kata Country Market Manager Traveloka John Safenson di Karangasem, Jumat.
John menjelaskan bantuan senilai Rp226 juta tersebut dikumpulkan melalui penggalangan sumbangan oleh segenap karyawan dan inisiatif perusahaan untuk mengalokasikan Rp500 dari setiap penjualan paket tiket pesawat dan hotel selama periode 24-28 Oktober 2017.
Bantuan tersebut mencakup penyembuhan trauma pascabencana, kebutuhan pangan dan penyediaan dapur umum.
Untuk tahap pertama, bantuan disalurkan kepada warga di lima desa yakni Desa Menanga, Desa Belatung, Desa Besakih, Desa Tegenan, dan Desa Batusesa.
Sedangkan tahap kedua penyaluran bantuan akan dilaksanakan pada 11 November 2017 di Desa Abang dan Desa Seraya, Kabupaten Karangasem.
Bantuan sosial itu disalurkan atas kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah organisasi masyarakat yang fokus pada penyaluran bantuan kemanusiaan.
Vice President ACT Rini Waryani mengatakan selain bantuan fisik, warga terdampak juga memerlukan bantuan berupa layanan psikis untuk meminimalisasi trauma pascapeningkatan aktivitaa gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu.
"Penyembuhan trauma pascabencana bertujuan agar warga dapat kembali menjalani aktivitas mereka dengan normal, " ucapnya.
BPBD Provinsi Bali mencatat jumlah warga kawasan rawan bencana Gunung Agung yang mengungai hingga Jumat (3/11) mencapai 129.109 orang tersebar di 380 titik di sembilan kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Minggu (29/10) menurunkan status Gunung Agung menjadi siaga atau level III setelah selama 37 hari berstatus awas sejak Kamis (22/9).
Kepala PVMBG Kasbani sebelumnya menyatakan penurunan status berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental serta aktivitas kegempaan yang menurun cukup drastis selama beberapa hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: