PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI mengaku masih percaya diri untuk menghadapi lonjakan kebutuhan kredit tahun depan. Pasalnya, perseroan masih memiliki sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp1 triliun.
Direktur Bank DKI Antonious Widodo mengatakan dari total PUB Rp1,5 triliun, perseroan baru menggunakan sekitar Rp500 miliar. Meskipun tidak menyebutkan kepastian kapan akan diterbitkan sisa PUB tersebut, perseroan mengakui bahwa posisi permodalan Bank DKI masih aman.
"Posisi Capital adequacy ratio (CAR) perseroan saat ini masih cukup tebal, yakni sekitar 28%,? katanya di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Sebagai catatan, posisi pendanaan perseroan per September tahun ini juga berhasil mengalami pertumbuhan. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI sukses tumbuh 39,76% menjadi Rp41,37 triliun dari posisi sebelumnya Rp29,60 triliun.
Peningkatan dana pihak ketiga ini didorong oleh peningkatan aktivitas pengembangan produk dan layanan terutama produk-produk digital banking yang terus didorong Bank DKI. Peningkatan DPK yang signifikan tersebut utamanya didorong oleh peningkatan Giro yang mengalami lesatan pertumbuhan 36,79% dari Rp7,63 triliun per September 2016 menjadi Rp10,44 triliun per September 2017.
Sementara deposito juga berhasil tumbuh 51,46% dari Rp16,04 triliun per September 2016 menjadi Rp24,29 triliun per September 2017. Hal itu didorong oleh pertumbuhan deposan baru baik individu maupun korporasi.
Adapun tabungan tercatat mengalami peningkatan sebesar 11,92% dari Rp5,93 triliun per September 2016 menjadi Rp6,64 triliun per September 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: