Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (15/11/2017) pagi WIB, karena dolar AS yang melemah membantu mengangkat logam mulia dari level terendah satu minggu.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik empat dolar AS, atau 0,31 persen, menjadi menetap di 1.282,90 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun hampir 0,8 persen menjadi 93,786.
Dolar AS yang lebih lemah mengangkat emas, karena mata uang yang turun itu membuat logam mulia yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Ketidakpastian mengenai prospek reformasi pajak Amerika Serikat dan dampak potensial dalam ekonomi yang "supercharging", juga mendukung pergerakan logam lebih tinggi, menekan selera risiko (risk appetite) para investor dan mendukung nilai emas sebagai aset "safe haven".
Sehari sebelumnya, harga emas juga berakhir lebih tinggi, karena para investor mundur dari pembelian aset-aset yang dianggap berisiko, seperti saham global, dan beralih ke aset-aset "safe haven" seperti emas.
Ekuitas dan emas biasanya bergerak berlawanan arah. Oleh karena itu, pelemahan saham-saham meningkatkan selera para investor terhadap "safe haven" emas.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember, bertambah 2,6 sen atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada 17,073 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya turun 8,30 dolar AS atau 0,89 persen, menjadi menetap di 927,30 dolar per ounce.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil