Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (17/11/2017) pagi WIB, setelah data ekonomi Amerika Serikat memberi ketidakpastian mengenai jalur Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 0,5 dolar AS atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.278,20 dolar AS per ounce.
Harga emas sempat menambah kenaikan awal setelah data ekonomi menunjukkan beberapa pelemahan ekonomi AS, meski tidak sampai pada tingkat yang diharapkan dapat mengimbangi Federal Reserve dari kenaikan suku bunga acuannya pada Desember.
Data resmi yang dirilis pada Kamis (16/11) menunjukkan indeks manufaktur Fed Philadelphia jatuh ke angka 22,7 di November, dari 27,9 di Oktober.
Klaim pengangguran mingguan AS melonjak ke level tertinggi enam minggu, namun produksi industri Oktober naik sebesar 0,9 persen.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember bertambah 10,1 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 17,072 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya naik 3,1 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi menetap di 936,2 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, pada Rabu (Kamis pagi WIB), kontrak emas berjangka di New York berakhir lebih rendah setelah patokan utama dolar AS diperdagangkan di dekat level tertinggi sesi ini.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak saling berlawanan, sehingga penguatan dolar AS memperlemah daya tarik investor yang menggunakan mata uang lainnya terhadap emas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil