Pemkab Lebak, Banten, terus berkomitmen memberikan kemudahan dalam proses perizinan untuk menarik investor, baik dalam bentuk penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing.
"Kami optimistis Lebak ke depan akan lepas dari ketertinggalanya jika banyak investor," tutur Wahab Rahmat selaku Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak di Lebak, Sabtu (18/11/2017).
Pemda terus mengoptimalkan pelayanan prima guna menarik investor PMDN dan PMA dengan memberikan kemudahan proses perizinan usaha. Hal itu ditempuh Kabupaten Lebak karena daerah setempat bukan merupakan kawasan industri, melainkan daerah konservasi.
Oleh karena itu, pemda memberikan kemudahan perizinan untuk mendukung percepatan pembangunan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemudahan perizinan itu, ujarnya, tentu berdampak terhadap nilai investasi di Kabupaten Lebak.
"Kami tidak berbelit-belit memberikan perizinan sepanjang para investor memenuhi persyaratan," tuturnya.
Menurutnya, Kabupaten Lebak dipastikan menjadikan incaran investor karena terdapat kawasan permukiman Kota Kekerabatan Maja (KKM) yang berbatasan Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Permukiman kawasan tersebut sebagai alternatif tempat tinggal warga Jakarta atau para pekerja di Ibu Kota Jakarta. Diperkirakan kawasan permukiman KKM bisa menampung sekitar 1,5 juta warga Jakarta. Saat ini, investor pengembang developer PT Group Ciputra dan PT Maja Gemilang membangun 10.000 unit rumah.
Selain itu, kawasan permukiman KKM ditunjang sarana infrastruktur Kereta Listrik (KRL) Commuter Line dengan rel ganda (double treck) rute Maja-Jakarta. Warga yang ingin bepergian ke atau dari Jakarta, bisa mengandalkan Commuter Line dengan waktu tempo 1,5 jam dan jarak sekitar 60 km.
"Kami yakin ke depan para investor akan banyak menanamkan modalnya di Lebak," imbuhnya.
Wahab menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Lebak memiliki potensi alam yang melimpah sehingga dapat memberikan multiefek pada kesejahteraan masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Potensi alam tersebut, antara lain bidang pertambangan, perikanan, pertanian, perkebunan, agroindustri, dan peternakan. Bahkan, jumlah potensi objek wisata di Lebak tercatat 25 lokasi wisata tersebar di 28 kecamatan.
Dari 25 lokasi wisata itu, di antaranya objek wisata pesisir laut, pemandian air panas, situs, budaya Badui, air terjun, dan budaya Kaolotan.
"Kami terus mempromosikan potensi wisata itu agar dilirik investor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pengamat Ekonomi dari Sekola Tinggi Agama Islam (STAI) Wasilatul Falah Rangkasbitung Encep Haerudin mengatakan bahwa permukiman KKM ideal dijadikan alternatif kawasan permukiman karena wilayah Jabotabek sudah padat penduduk.
Oleh karena itu, pembangunan permukiman di kawasan KKM dapat menampung warga Jakarta sebab lahan di daerah itu begitu luas dan kondisi lingkungan masih asri dan alami.
"Dengan adanya kawasan permukiman Maja tentu akan berdampak positif terhadap kemajuan Kabupaten Lebak," pungkasnya. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: