Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan produksi ayam potong nasional mengalami surplus, namun harga di tingkat konsumen cukup tinggi.??
Untuk itu, KPPU akan tetap fokus terhadap monitoring kebutuhan pangan di Indonesia. Pasalnya, sejumlah komoditi pangan, seperti beras maupun ayam memiliki disparitas harga yang cukup jauh.??
"Di level peternak hanya Rp10 ribu, sementara di pasar bisa Rp35 ribu, ini ada disparitas harga yang sangat tinggi," kata Syarkawi kepada wartawan di Bandung, Sabtu (18/11/2017).
Syarkawi menjelaskan KPPU juga memantau perkembangan harga jagung di pasaran. Terlebih, komoditas ini sangat strategis, karena tak hanya menjadi konsumsi manusia, melainkan menjadi bahan baku pakan hewan ternak.?
"Harga jagung juga ada disparitas, di tingkat petani murah, sementara di konsumen mahal. Belum, cabe rawit di petani harganya Rp 5.000/kilogram sementara di konsumen bisa mencapai Rp60 ribu/kilogram," ungkap Syarkawi.?
Oleh karena itu, KPPU akan terus memonitoring perkembangan harga komoditas pangan tersebut di masyarakat. Bahkan, lanjut Syarkawi, pihaknya telah melakukan penegakan hukum kepada 12 perusahaan yang bergerak di sektor tersebut.?
"Solusinya dalam menangani disparitas harga ini adalah mendorong kemitraan antara perusahaan unggas yang besar dengan yang kecil, agar tidak terjadi monopoli," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil