Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PPP Masih Pikir-pikir Soal Dukung Khofifah

        PPP Masih Pikir-pikir Soal Dukung Khofifah Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih akan mempertimbangkan visi dan misi Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon gubernur untuk diusung pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018.

        Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy kepada wartawan di Surabaya, Minggu (3/12/2017), mengatakan rekomendasi pasangan calon yang akan diusungnya di Pilkada Jatim 2018 sepenuhnya tergantung hasil Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Jatim, di Surabaya pada 3-4 Desember 2017.

        Romy, sapaan akrab Ketua Umum PPP, menjelaskan penyampaian visi dan misi kepala daerah yang akan diusungnya merupakan mekanisme yang mutlak sesuai dengan petunjuk dan pelaksana di internal partai.

        "Ini adalah prosedur yang harus kami lalui di PPP. Meskipun selama ini kami telah intens menjalin komunikasi dengan Bu Khofifah, kami tetap harus mendengar paparan visi misinya," katanya.

        Dia menambahkan, visi dan misi yang telah disampaikan Khofifah selanjutnya akan dibuat padangan umum oleh DPW PPP Jatim melalui Rapimwil tersebut, yang akan dikumpulkan di Dewan Pimpinan Pusat PPP untuk kemudian diputuskan.?

        "Selambat-lambatnya kami akan mengumumkan keputusan rekom pasangan calon Pilkada Jatim 2018 pada minggu kedua bulan Desember," ujarnya.

        Khofifah sejauh ini telah mengantongi tiga surat rekomendasi dari Partai Demokrat, Golkar dan Hanura untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak.

        "Saya berharap dengan paparan visi dan misi tadi, ada persamaan persepsi dengan PPP untuk besama-sama membangun Jatim," katanya.?

        Dalam pembukaan Rapimwil PPP Jatim tersebut Khofifah hadir memaparkan visi dan misinya antara lain upaya memberantas kemiskinan masyarakat Jatim.

        "Pertumbuhan Ekonomi Jatim di atas rata-rata, begitu juga Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB berkontribusi sebesar 15 persen terhadap nasional. Mestinya diiringi dengan penurunan angka kemiskinan di Jatim," katanya.

        Khofifah mengatakan untuk memberantas kemiskinan di Jawa Timur tak cukup hanya dengan membangun hubungan antarprovinsi di dalam negeri saja.

        "Kita harus berinteraksi dengan kekuatan internasional. Jawa Timur harus membangun hubungan dengan ASEAN dan juga pasar global," ucapnya.?

        Khofifah meyakini pertumbuhan ekonomi Jatim yang telah di atas rata-rata dan PDRB yang berkontribusi 15 persen nasional dapat beriringan mengentas masyarakat miskin di provinsi setempat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: