Platform digital dalam kegiatan pembayaran, Paytren terus memperkuat penetrasi bisnisnya di dalam negeri. Dengan total transaksi mencapai 300 ribu hingga 400 ribu transaksi per hari, memperlihatkan jika Paytren memang sudah menjadi tren dalam pembayaran digital saat ini.
Untuk itu, perusahaan yang dimiliki oleh Ustadz Yusuf Mansyur ini terus berupaya agar layanan uang elektroniknya dapat segera di buka oleh Bank Indonesia. Direktur Utama Paytren Hari Prabowo mengatakan perseroan sudah mengurus syarat untuk mendapatkan perizinan layanan uang elektronik.
Jumlah dana yang terdapat di deposit Paytren juga cukup besar, per September 2017 nilainya mencapai Rp18 miliar dari total mitra Paytren yang sebanyak 1,7 juta.
"Saat ini kami hanya tinggal menanti turunnya izin dari BI. Insya Allah di bulan Januari sudah didapatkan," katanya di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, proses untuk mendapatkan perizinan sudah dilakukan sejak Agustus lalu. Belum didapatkannya izin membuat para mitra Paytren tidak dapat melakukan top up deposit pada aplikasi anyar tersebut.
Para mitra hanya bisa menghabiskan depositnya untuk beli pulsa, token listrik, tiket pesawat, dan lainnya dengan maksimal pembelian Rp1 juta per hari.?"Fasilitasnya yang dibatasi. Ada yang bilang enggak bisa beli tiket pesawat karena di atas Rp1 juta. Saya bilang kalau gitu sedekah saja ke tempat lain. Ini waktu sedekah teman-teman kita untuk belanja ke tempat lain dulu," tutupnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah