Tingkatkan Pendapatan Daerah, Semarang Harus Galakan Sektor Pariwisata
Ekonom Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Dr Ika Rahutami menilai sektor pariwisata di Kota Semarang harus terus digenjot dan dioptimalkan untuk menumbuhkan perekonomian daerah.
"Pariwisata harus bisa ditingkatkan. Destinasi wisata unggulan itu adalah kultur dan pengembangan wisata, bukan sekadar MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)," katanya di Semarang, Rabu.
Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi pembicara seminar bertema "Outlook Ekonomi Kota Semarang Tahun 2018 Menuju Semarang Hebat" yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang.
Menurut dia, Pemerintah Kota Semarang sudah saatnya mengoptimalkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor lain yang selama ini belum digarap maksimal menyongsong 2018, salah satunya pariwisata.
Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sekarang ini mencapai 5,7 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, tetapi ke depannya harus terus digenjot agar semakin bertumbuh.
Diakuinya, sektor utama pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang saat ini adalah industri pengolahan, perdagangan, dan kontruksi, padahal masih banyak sektor lain yang potensial jika digarap secara maksimal.
"Perizinan dan pelayanan yang mudah juga menjadi faktor pemicu pertumbuhan ekonomi Kota Semarang. Dengan predikat sebagai kota investasi terbaik, semestinya kemudahan pelayanan perizinan harus ditingkatkan," katanya.
Selain itu, Ika mengatakan upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi harus dilakukan dengan mengelompokkan sektor-sektor, utamanya sumber daya manusia (SDM) yang dipastikan harus mumpuni dan kompeten.
Perwakilan dari Bank Indonesia, Andi Raina Sari membenarkan tiga sektor utama yang masih mendominasi pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota Jateng, terlihat dari infrastruktur bandara, pelabuhan, dan konektivitas jalan tol.
Untuk konstruksi, khususnya perhotelan, kata dia, iklim investasinya masih cukup baik, tetapi tahun depan Pemkot Semarang mesti melakukan gebrakan yang lebih signifikan dengan menggarap sektor lain, seperti pariwisata.
Pemkot Semarang, kata dia, belakangan ini sudah berupaya menggenjot potensi pariwisata, seperti pembangunan kampung-kampung tematik yang harus ditingkatkan, terutama yang menampilkan ciri khas Semarang.
Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Kota Semarang Pitoyo Tri Sutanto menjelaskan seminar itu merupakan upaya Pemkot Semarang untuk menjaring masukan dari para "stakeholder" terkait untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2018.
"Salah satu yang menjadi catatan kami dalam diskusi ini, yakni tentang pengoptimalan sektor pariwisata yang harus dilakukan pada 2018. Dari situ, nanti akan kami padukan dengan dinas-dinas yang terkait," katanya. Budi Suyanto
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: