PT Pertamina (Persero) mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Solo meninggalkan elpiji melon dan beralih ke brightgas.
"Pada prinsipnya kami mendukung pelaku UMKM yang secara sadar ingin pindah ke elpiji 5,5 kg," kata Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Adeka Sangtraga Hitapriya di sela pelatihan kuliner untuk UMKM di Solo, Senin (18/12/2017).
Pada kesempatan tersebut pihaknya juga menandatangani nota kesepahaman dengan Forum UMKM Kota Solo mengenai dukungan perpindahan konsumsi elpiji dari subsidi ke nonsubsidi.
Ia berharap para pelaku UMKM bisa menjadi "agent of change" atau agen perubahan untuk mengajak kalangan masyarakat yang lain beralih ke elpiji nonsubsidi dan mendukung program pemerintah terkait penyaluran elpiji subsidi untuk masyarakat miskin.
"Oleh karena itu, kegiatan yang kami lakukan ini sangat efektif. Sudah ada 65 pelaku UMKM yang tergabung dalam Forum UMKM Kota Solo beralih ke elpiji brightgas," katanya.
Pihaknya juga menjamin nantinya pelaku UMKM akan lebih mudah memperoleh elpiji brightgas. Pada kesempatan tersebut, ia juga memberikan promo gratis untuk pembelian 150 tabung brightgas.
"Ada tiga cara pembelian, yaitu 1 tabung melon kosong bisa ditukarkan 1 tabung brightgas isi dengan menambah uang Rp105.000. Nanti akan diberi bonus satu kali isi ulang gratis," katanya.
Cara kedua, dikatakannya, 2 tabung melon kosong ditukarkan 1 tabung brightgas isi dengan menambah uang Rp50.000 dan 3 tabung melon kosong bisa ditukarkan 1 tabung brightgas isi.
"Semuanya diberi bonus satu kali isi ulang brightgas, termasuk pembelian perdana dengan harga Rp325.000 juga bonus isi ulang," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum UMKM Kota Surakarta Ismail Rony Prasetyo mengatakan banyak pelaku UMKM yang tertarik untuk beralih ke elpiji 5,5 kg karena saat ini makin banyak pemberitaan mengenai kelangkaan elpiji melon.
"Kami kan khawatir kalau sampai produksi terganggu karena kelangkaan elpiji. Kalau mengenai perpindahan konsumsi ini cepat atau lambat pasti terjadi," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil