Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Iran Tuding Aksi Demonstrasi Diboncengi Asing, AS: Itu Omong Kosong!

        Iran Tuding Aksi Demonstrasi Diboncengi Asing, AS: Itu Omong Kosong! Kredit Foto: Reuters/Eddie Keogh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemimpin tertinggi Iran menuduh musuh-musuh Iran pada hari Selasa berada di belakang kerusuhan di Teheran dan sejumlah wilayah lainnya, seiring dengan jumlah korban tewas dari demonstrasi anti-pemerintah meningkat menjadi 21 orang.

        Polisi anti huru hara telah beroperasi di beberapa kota pada hari keenam demonstrasi, yang menyebar ke kota Tabriz di barat laut, menurut unggahan di sejumlah media sosial, saat pasukan keamanan berusaha untuk menahan tantangan paling berani bagi kepemimpinan Iran sejak 2009.

        "Lebih dari 450 pemrotes telah ditangkap di ibu kota dalam tiga hari terakhir," tutur wakil gubernur provinsi Teheran, dan ratusan lainnya ditahan di seluruh negeri. Seorang pejabat pengadilan mengatakan beberapa orang dapat menghadapi hukuman mati, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (3/1/2018).

        Di kota barat daya Ahvaz, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran.

        "Polisi menembakkan gas air mata dan kemudian berkeliling meminta toko-toko di dua jalan utama untuk ditutup, dan benar-benar membersihkan daerah tersebut dari aksi demonstrasi," seorang penduduk mengatakan kepada Reuters melalui telepon.

        Sembilan orang tewas di provinsi Isfahan saat demonstrasi pada Senin malam, termasuk dua anggota pasukan keamanan, televisi pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan. Enam pemrotes tewas dalam sebuah serangan di sebuah kantor polisi di kota Qahderijan di provinsi tersebut. Gubernur setempat mengatakan para pemrotes telah dipersenjatai dengan senjata api.

        Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menuduh musuh Iran mengobarkan kerusuhan tersebut, yang dimulai sebagai protes terakit dnegan isu kesulitan ekonomi dan korupsi, namun telah berkembang menjadi demonstrasi politik.

        "Dalam beberapa hari ini, musuh Iran menggunakan alat yang berbeda termasuk uang tunai, senjata, politik dan intelijen untuk menciptakan masalah bagi Republik Islam," ujarnya, dalam reaksi pertamanya terhadap kerusuhan tersebut.

        Dia tidak menyebutkan siapa yang berada di balik aksi demonstrasi di Iran, tapi Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, mengatakan bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi berada di balik kerusuhan tersebut.

        "Saudi akan menerima tanggapan tidak terduga dari Iran dan mereka tahu betul bagaimana hal itu bisa terjadi," Shamkhani dikutip oleh berita Tasnim yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Mayadeen TV yang berbasis di Beirut.

        Khamenei mengatakan di situsnya bahwa dirinya akan berbicara terkait dengan aksi demonstrasi tersebut di "saat yang tepat". Amerika Serikat menolak tudingann Iran bahwa demonstrasi tersebut merupakan dorongan dari kekuatan asing.

        "Kita semua tahu itu omong kosong belaka," ungkap Nikki Haley, duta besar A.S. untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

        "Demonstrasi itu benar-benar spontan. Mereka hampir di setiap kota di Iran. Inilah gambaran tepat tentang orang-orang tertindas yang lama bangkit melawan diktator mereka," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: