Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, segera membersihkan Pasar Induk Jodoh dari pedagang dan sampah yang berserakan untuk dirombak.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan bahwa meski belum mengantongi surat serah terima aset dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, tapi pembersihan bisa dimulai segera. "Saya minta ada surat dari Kepala BP agar bisa digunakan, dan sudah dia tanda tangani," ujar Muhamad Rudi di Batam (7/1/2018).
Surat itu, kata dia, untuk memindahkan dan membersihkan Pasar Induk Jodoh, belum untuk membangun kembali. Ia menegaskan, Kepala BP KPBPB Batam Lukita Dinarsyah Tuwo sudah mengirim surat ke Kementerian Keuangan untuk pemindahan aset Pasar Induk Jodoh. Namun, belum mendapatkan respon dari kementerian.
Menurut dia, terlalu lama bila pembersihan Pasar Induk Jodoh harus menunggu restu dari Kementerian Keuangan. Padahal, legalitasnya cukup dengan surat dari Kepala BP KPBPB Batam. "Karena kami kerja mau cepat seperti instruksi Pak Presiden Jokowi," kata Wali Kota.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Pemkot, saat ini terdapat 85 orang pedagang di kios-kios Pasar Induk Jodoh. Semuanya akan dipindahkan sementara ke tempat lain. Sayangnya, Rudi belum memastikan lokasi pemindahan pedagang. "Pindahkan ke mana saja," kata dia.
Setelah pemkot mengantongi surat serah terima aset Pasar Induk Jodoh dari Kementerian Keuangan, pemkot akan merombaknya dan membangun pasar baru. Rencananya, pasar yang baru terdiri atas 4 hingga lima lantai dan mampu menampung ribuan pedagang. Seluruh pedagang pasar Tos yang berjumlah 3.000 akan dipindahkan ke pasar induk yang baru.
"Jumlah kios tergantung jumlah pedagang di Jodoh. Nanti seperti Pasar Klewer, pedagang basah di lantai bawah," tutup Wali Kota.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: