Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bulog Banyumas Siap Serap Gabah Petani

        Bulog Banyumas Siap Serap Gabah Petani Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi, Purbalingga -

        Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, akan segera menyerap gabah hasil panen petani di wilayah Keresidenan Banyumas, kata Kepala Bulog Subdivre Banyumas Setio Wastono.

        "Kami sangat siap untuk menyerap, tidak hanya beras kualitas medium sesuai dengan penugasan pemerintah, kami juga siap menyerap beras premium komersial," katanya usai menghadiri panen padi di Desa Gembong, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Minggu?(07/01/2018).

        Bahkan, pihaknya pada tanggal 2 sampai 12 Januari 2018 membuka pendaftaran calon mitra pengadaan. Terkait dengan penyerapan atau pengadaan beras di Purbalingga, penyerapan gabah dan beras petani di kabupaten itu tergolong cukup baik.

        "Kemarin (tahun 2017) di antara empat kabupaten lain di wilayah Bulog Banyumas, penyerapan gabah dan beras di Purbalingga mencapai hampir 70 persen. Kami rata-rata (dari empat kabupaten yang meliputi Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara) mencapai 58 persen," katanya.

        Selain itu, stok beras di gudang Bulog Purbalingga masih mencukupi kebutuhan hingga lima bulan ke depan. Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, potensi panen pada bulan Februari di Jawa Tengah sekitar 340.000 hektare. Oleh karena itu, Perum Bulog harus siap-siap untuk menyerap gabah hasil panen petani.

        "Jangan sampai begitu panen banyak, Bulog tidak siap, harga gabah menjadi turun" kata dia yang juga Penanggung Jawab Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai Wilayah Jawa Tengah saat panen padi di Desa Pringamba, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Sabtu (6/1/2017).

        Ia meyakini stok akan lebih terjamin jika Bulog bisa berjalan bersama dengan mitra serta unit pengolahan gabah dan beras (UPGB).

        "Jadi, mulai Februari, Maret, hingga April ini akan terjadi panen raya. Kalau Bulog tidak siap, nanti harga di tingkat petani bisa jatuh," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ratih Rahayu

        Bagikan Artikel: