Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor sektor migas pada Desember 2017 sebesar 2,55 miliar dolar AS atau naik 15,89 persen dibanding November 2017 sebesar 2,20 miliar dolar AS.?
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS Jakarta, Senin, memaparkan peningkatan impor migas Desember 2017 dipicu oleh naiknya seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah 279,4 juta dolar (52,97 persen), hasil minyak 69,3 juta dolar (4,97 persen) dan gas 1,5 juta dolar (0,53 persen). Jika dibandingkan dengan Desember 2016, impor migas juga meningkat 50,10 persen.
"Nilai impor Indonesia pada Desember 2017 turun tipis sebesar 0,29 persen. Penurunan impor pada Desember terjadi karena ada penurunan impor nonmigas, sementara migasnya justru mengalami kenaikan tinggi yaitu 15,89 persen," kata Suhariyanto.
Ia menyebutkan nilai impor Indonesia selama Desember 2017 menunjukkan penurunan yang tipis sebesar 0,29 persen atau mencapai 15,06 miliar dolar AS dibandingkan November 2017 sebesar 15,10 miliar dolar AS. Namun sebaliknya, jika dibandingkan dengan Desember 2016, impor meningkat sebesar 17,83 persen Penurunan impor Desember 2017 (month to month) disebabkan turunnya impor nonmigas sebesar 393,9 juta dolar AS atau 3,05 persen, meskipun impor migas justru meningkat sebesar 350,2 juta dolar AS atau 15,89 persen.
Sepanjang tahun, nilai impor migas pada Desember 2017 juga menunjukkan level tertinggi, sedangkan impor migas terendah terjadi pada Juni 2017 sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: