Hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa hingga pekan keempat Januari 2018 Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi sebesar 0,73 persen (month-to-month) atau sedikit lebih tinggi dibanding inflasi pekan ketiga Januari 2018 yang sebesar 0,6 persen.
"Kami sudah melakukan survei sampai pekan keempat Januari, inflasi itu ada di 0,73 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Dengan demikian, kata Agus Marto, laju inflasi secara tahun ke tahun (year on year/yoy) hingga pekan keempat Januari 2018 sebesar 3,36 persen atau masih berada dalam kisaran target BI di level 3,5 persen plus minus 1 persen. "Kalau 3,36 persen, itu kan artinya within range. Karena kami sekarang di 2018 sasaran inflasinya 3,5 persen plus minus 1 persen," katanya
Dalam pantauannya, BI mengindikasi ada sejumlah sumber-sumber inflasi yang berasal dari komponen harga pangan bergerak (volatile food). "Sumber inflasi misalnya, harga beras, daging ayam, dan holtikultura seperti cabai," jelas Agus.
Untuk itu, dirinya menyambut baik kebijakan pemerintah yang sudah melakukan impor beras. Dia berharap, suplai beras ke berbagai daerah bisa berjalan baik sesuai kebutuhan masing-masing wilayah. Dengan begitu gejolak harga beras dapat terkendali dan pada akhirnya tekanan inflasi bisa terjaga.
"Indonesia negara kepulauan yang mesti diyakinkan distribusinya dan diyakini tidak ada daerah yang kekurangan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah